Masyarakat NTT belum terbiasa dengan sistem pembayaran non tunai

id Pengamat

Masyarakat NTT belum terbiasa dengan sistem pembayaran non tunai

Pengamat Ekonomi Dr James Adam (ANTARA Foto/dok)

Pengamat Ekonomi Dr James Adam menilai masyarakat di Nusa Tenggara Timur sejauh ini belum terbiasa dengan sistem pembayaran non tunai yang sudah diterapkan di pintu masuk Bandara El Tari dan Pelabuhan Tenau Kupang.
Kupang (AntaraNews NTT) - Pengamat Ekonomi Dr James Adam menilai masyarakat di Nusa Tenggara Timur sejauh ini belum terbiasa dengan sistem pembayaran non tunai yang sudah diterapkan di pintu masuk Bandara El Tari dan Pelabuhan Tenau Kupang.

"Sebenarnya sistem pembayaran non tunai yang sudah diterapkan dua pintu masuk itu bagus hanya saja sistim ini belum digunakan dengan baik oleh masyarakat, karena belum terbiasa," kata James Adam kepada Antara di Kupang, Senin (14/5).

Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) NTT ini menambahkan masyarakat NTT pada umumnya belum tahu bagiamana cara menggunakan sistem pembayaran non tunai tersebut, sehingga masih merasa asing dengan keberadaan alat tersebut.

Ia mengatakan belum terbiasanya masyarakat NTT dengan sistem inilah yang mengakibatkan animo masyarakat masih sangat rendah. Akan tetapi menurutnya jika sistim itu bisa diperkenalkan secara luas, menurutnya, akan sangat bermanfaat bagi masyarakat.

"Sebab jika kita kemana-mana tidak perlu bawa atau pegang uang tunai dalam jumlah banyak karena itu juga bisa menimbulkan resiko lain," tuturnya. Ia mengatakan dari aspek peruntukkan penggunaan pembayaran dengan menggunakan sistem non tunai itu banyak manfaatnya.

Baca juga: NTT masih tertinggal soal pembayaran non-tunai

"Pembayaran non tunai adalah sistim dibuat untuk memudahkan setiap pengguna, misalnya, orang tidak perlu siap atau cari uang kecil hanya untuk bayar parkir dan masuk jalan tol dan lainnya," tambahnya.

Pembayaran non tunai itu juga bermanfaat untuk mempermudah masyarakat dalam kaitan dengan berbelanja di beberapa gerai, toko, restoran, yang menurutnya hampir sama dengan dengan sistem pembayaran secara debit

"Hanya saja kalau sistem pembayaran non tunai ini untuk nilai uang yang tidak terlalu besar. Di luar negeri sistem pembayaran non tunai bukan saja berlaku dalam hal bayar parkiran dan jalan tol tetapi masih banyak transaksi lain bisa menggunakan sistem tersebut," ujarnya.

Untuk itu, ia mengharapkan BI dan instansi terkait harus gencar mensosialisasikan pembayaran non tunai itu kepada masyarakat, agar peralatan yang sudah terpasang itu jangan sampai mubazir.

Masyarakat juga, kata dia, belum mengetahui soal kendala teknis, misalnya, kemana harus beli kartunya, dimana bisa di isi ulang kartunya jika nilai kartu berkurang.

Di daratan Jawa saja, kataya mencontohkan, dengan sistim e-Tol masih juga ada kendala berkaitan dengan perolehan kartu dan pengisian ulang kartu.

"Jadi hemat saya perlu dukungan instansi terkait berhubungan dengan pengguna sistim yang sudah terpasang di bandara dan pelabuhan tersebut, agar masyarakat NTT yang belum paham soal pembayaran non tunai bisa menjadi paham," katanya.

Baca juga: BI rancang pembayaran non-tunai di pusat perbelanjaan