Pengembangan SDM petani kopi Fores belum maksimal

id Leta Rafael

Pengembangan SDM petani kopi Fores belum maksimal

Pengamat pertanian dari Undana Kupang Leta Rafael Levis (ANTARA Foto/dok)

Pola pengembangan produktivitas kopi dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) petani kopi belum dilakukan secara maksimal.
Kupang (AntaraNews NTT) - Pengamat masalah pertanian dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Dr. Leta Rafel Levis mengatakan, pola pengembangan produktivitas kopi dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) petani kopi belum dilakukan secara maksimal.

"Secara alamiah, Flores memiliki potensi yang sangat tinggi untuk tanaman kopi. Masalahnya adalah sejauh ini pola pengembangan produktivitas kopi dan pengembangan SDM petani belum dilakukan secara baik," kata Leta Rafael kepada Antara di Kupang, Jumat (18/5).

Dia mengemukakan hal itu, menjawab pertanyaan terkait komoditas kopi Arabika di Bajawa dan Manggarai yang sudah terkenal hingga belahan dunia itu bisa mampu bertahan.

"Kita lemah dalam pengembangan pendidikan bagi para petani agar bisa mengembangan tanaman kopi ini dan meningkatkan produktivitas tanaman itu. Konsistensi kebijakan pemerintah untuk mendorong dan memberikan insentif bagi petani kopi juga belum ada," katanya.

Kemudian upaya untuk intensifikasi dan diversifikasi produksi kopi belum serius dilaksanakan oleh petani dan pemerintah. "Sehingga kopi yang ada sekarang masih diproduksi secara alamiah," katanya.

Baca juga: Dua merek kopi asal Flores perlu diunifikasi

Artinya, kata Leta Rafael, sentuhan teknologi atau inovasi untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi belum banyak dilakukan.

Menurut dia, pemerintah harus meyakinkan petani kopi bahwa dengan menanam kopi hidup mereka akan lebih makmur.

"Success story tentang petani kopi yang berhasil perlu ditunjukkan kepada petani-petani muda agar mereka juga termotivasi jadi petani kopi," katanya.

Salah satu cara untuk menjaga agar kopi Arabika Flores ini tetap ada adalah dengan menciptakan lebih banyak petani muda.

Jika hal-hal tesebut tidak dilakukan maka tidak menutup kemungkinan suatu saat nama besar kopi arabika Flores hanya jadi kenangan, katanya menambahkan.