132 orang meninggal sia-sia di jalan raya

id Kapolda

132 orang meninggal sia-sia di jalan raya

Kapolda NTT Irjen Pol Raja Erizman sedang memberikan keterangan pers. (ANTARA Foto/Humas Polda NTT)

Kapolda Nusa Tenggara Timur Irjen Polisi Raja Erizman mengemukakan sebanyak 132 orang meninggal dunia akibat peristiwa kecelakaan lalu lintas di provinsi setempat dari Januari hingga Maret 2018.
Kupang (AntaraNews NTT) - Kapolda Nusa Tenggara Timur Irjen Polisi Raja Erizman mengemukakan sebanyak 132 orang meninggal dunia akibat peristiwa kecelakaan lalu lintas di provinsi setempat dari Januari hingga Maret 2018.

"Tercatat sebanyak 132 orang meninggal sia-sia akibat kecelakaan lalu-lintas pada triwulan I 2018 ini dari total sebanyak 370 kejadian," katanya dalam rapat kerja bersama gubernur dan bupati/wali kota se-NTT di Kupang, Kamis (24/5).

Ia mengatakan, peristiwa kecelakaan lalu-lintas melibatkan pengendara sepeda motor maupun mobil harus mendapat perhatian pemerintah daerah di provinsi karena terus meningkat.

Pada triwulan IV 2017, lanjutnya, kasus kecelakaan lalu lintas sebanyak 327 kejadian dan mengakibatkan 100 orang meninggal dunia, 104 mengalami luka berat, dan sisanya luka ringan.

"Sementara yang meninggal akibat Lakalantas ini meningkat di awal 2018 dengan jumlah yang cukup tinggi atas 100 orang," katanya.

Baca juga: Kapolda NTT: Tingkatkan pengawasan di gereja-gereja

Menurutnya, catatan kecelakaan lalu-lintas ini penting untuk mendapat perhatian serius setiap kepala daerah, karena meskipun skala kejadiannya kecil namun ketika ditotal maka jumlahnya semakin meningkat.

"Kalau 50 orang meninggal akibat pesawat yang jatuh itu bisa menghebohkan dunia. Tapi tanpa kita sadari di sini ada 132 meninggal akibat Lakalantas per tiga bulan," katanya.

Ia mengatakan, sebagian besar kasuskecelakaan terjadi akibat kondisi sarana dan prasarana jalan yang kurang bagus seperti jalan berlubang, lampu penerangan jalan yang tidak lengkap.

Untuk itu, ia meminta semua kepala daerah memberikan perhatian khusus untuk mempebaiki berbagai sarana dan prasarana jalan di daerahnya masing-masing demi keselamatan warganya.

"Karena faktor yang dominan itu disebabkan oleh sarana dan prasarana jalan yang kurang baik dan mengakibatkan pengendara terjatuh, bertabrakan, dan sebagainya," katanya.