Tidak ada penimbunan sembako di NTT

id Mendag

Tidak ada penimbunan sembako di NTT

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (tengah) didampingi Gubernur NTT Frans Lebu Raya (kanan) sedang memantau kebutuhan pokok di Pasar Naikoten Kupang, NTT, Sabtu (26/5). (ANTARA Foto/Asis Lewokeda)

Hingga saat ini, tidak ada tindakan penimbunan sembako di tingkat distributor maupun pedagang di wilayahnya, menjelang Lebaran 2018.
Kupang (AntaraNews NTT) - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pangan Provinsi Nusa Tenggara Timur Kombes Polisi Daniel Yudo Ruhoro mengatakan, hingga saat ini, tidak ada tindakan penimbunan sembako di tingkat distributor maupun pedagang di wilayahnya, menjelang Lebaran 2018.

"Hingga saat ini tak ada indikasi penimbunan bahan-bahan pokok. Tim kami terus melakukan pemantauan lapangan," katanya usai memantau harga kebutuhan pokok di Pasar Kasih Naikoten dan Pasar Oeba bersama-sama dengan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Gubernur NTT Frans Lebu Raya beserta sejumlah instansi terkait di Kupang, Sabtu (26/5).

Ia mengatakan, setiap hari tim Satgas Pangan diterjunkan melakukan pengontrolan dan pengendalian kebutuhan pokok di pasaran. Pihaknya telah mengumpulkan semua distributor di daerah setempat untuk mengingatkan agar tidak melakukan penimbunan yang merugikan pengusaha sendiri maupun masyarakat.

Ia mengatakan, sejauh ini kondisi harga bahan pokok seperti di Kota Kupang terpantau masih stabil, kecuali komoditas daging dan telur ayam mengalami kenaikan harga.

Kondisi itu disebabkan akibat pasokan di pasar-pasar tradisional yang berkurang dengan mengandalkan dari luar daerah seperti Surabaya, Jawa Timur. Menurut Daniel, untuk komoditas ayam dan telur ayam sulit dilakukan penimbunan karena memiliki daya tahan dalam batas waktu tertentu.

"Jadi untuk telur dan daging ayam tidak mungkin ditimbun karena pasti akan rusak sehingga tidak laku dijual," katanya dan menambahkan berbagai komoditas lain seperti beras, gula, dan lainnya, bisa saja ditimbun, namun sejauh ini belum ditemukan adanya indikasi penimbunan.

"Tim kami akan terus mengawasi di lapangan terutama menjelang lebaran. Kami juga minta bantuan masyarakat untuk mengawasi dan melaporkan kalau ditemukan adanya penimbunan," katanya.

Baca juga: Mendag pantau harga sembako di Kupang
Baca juga: Mendag-Mahasiswa Deklarasikan Gerakan Melawan Radikalisme