DPP Partai Golkar tunjuk NTT jadi lokasi pendidikan politik

id Golkar, NTT, Kota Kupang

DPP Partai Golkar tunjuk NTT jadi lokasi pendidikan politik

Konferensi Pers Pelatihan Pendidikan Politik di NTT. ANTARA/Kornelis Kaha

"Jadi kami mewajibkan mereka yang mau ikut pelatihan wajib menuliskan esai yang didalamnya berisi keseriusan mereka dan alasan-alasan lain yang kemudian diseleksi lagi agar bisa terpilih,"
Kupang (ANTARA) - Dewan Pimpinpinan Pusat (DPP) Partai Golkar akan mengelar pelatihan pendidikan politik dan kebijakan publik bagi 60 peserta yang terdiri dari kader partai Golkar dan masyarakat umum.

"Pembukaan pelatihan ini akan dilakukan pada Selasa (7/12) besok dan akan berakhir pada Rabu (9/12) yang terdiri dari 60 orang diantarnya masyarakat umum yang terdiri dari kaum milenial," kata Ketua Panitia Pelatihan Pendidikan dan dan kebijakan Publik 2021 Anita Blegur kepada wartawan di Kupang, Senin (6/12).

Ia mengatakan bahwa pelatihan ini tidak dipungut biaya, bahkan peserta yang lolos seleksi diberikan penginapan dan seluruh biaya perjalanan ditanggung oleh partai Golkar.

Anita menambahkan bahwa untuk bisa ikut menjadi peserta pelatihan, setiap peserta harus mengikuti seleksi yang ketat dimana seleksi itu untuk memastikan bahwa mereka layak menjadi peserta pelatihan cuma-cuma itu.

"Jadi kami mewajibkan mereka yang mau ikut pelatihan wajib menuliskan esai yang didalamnya berisi keseriusan mereka dan alasan-alasan lain yang kemudian diseleksi lagi agar bisa terpilih," tambah dia.


Untuk narasumber dalam pelatihan itu berasal dari tingkat nasional dan lokal. Yang lokal ada Pater Dr Yulius Yasinto, SVD, Bupati Belu dr Agus Taolin dan Akademisi dari Fisip Undana, Dr Riwu Rohi.

Sementara narasumber nasional antara lain Ir Akbar Tandjung sebagai panelis utama, Ace Hasan Syadzyli, Erwin Aksa, Putri Komarudin, Andini Efendi, Herman Heizer, dan Melkiades Laka Lena.

Lebih lanjut Ketua Golkar Institut NTT, Dr Acry Deodatus menjelaskan, kursus singkat pendidikan politik ini amat penting bagi kader Golkar. Sebab, pemimpin politik itu harus trampil agar selalu ada di depan. 

“Artinya, pemimpin politik mesti pandai mencari tahu kemana masyarakat akan pergi dan harus lari lebih cepat untuk selalu ada di depan. Ini filosofi strategis dari pendidikan politik ini,” kata politisi senior Golkar NTT ini.

Baca juga: Golkar telah putuskan Lodewijk Paulus jadi wakil ketua DPR
Baca juga: Golkar terbuka ajak Ganjar gabung di Pilpres 2024


Karena itu, menurut dia, pendidikan politik ini memberikan mereka kepekaan dan selalu fleksibel mengikuti kemauan atau aspirasi rakyat ketika menjadi pemimpin di eksekutif atau legislatif.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang OKK Golkar NTT, Ans Takalapeta, mengatakan, sesuai amanat regulasi bahwa partai politik wajib melakukan pendidikan politik bagi masyarakat.

Dengan kursus singkat ini, menurut dia, Golkar menyiapkan secara dini kader yang mau berkiprah di dunia politik.

“Mereka akan mendapat sertifikat nasional dan diakui sebagai kader yang sdh memahami politik dan kebijakan publik. Maka sangat penting pendidikan politik ini,” tegas mantan Bupati Alor ini.