Tanah Longsor terjadi di kawasan Tenau Kupang

id Tanah Longsor, NTT,Pelabuhan Tenau Kupang

Tanah Longsor terjadi di kawasan Tenau Kupang

Kantor Seksi keselamatan berlayar, penjagaan dan patroli KPLP Kupang hampir tertimbun tanah longsor di Kupang, Kamis (20/1). ANTARA FOTO/Kornelis Kaha

khawatir masih ada longsor susulan karena potensinya masih besar
Kupang (ANTARA) - Tanah longsor terjadi di kawasan Pelabuhan Tenau, Kupang dan merusak salah satu bagian dari kantor seksi Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Tenau Kupang.

Pelaksana harian KPLP Tenau Kupang Harry Husin ditemui di Kupang, Kamis mengatakan bahwa longsor itu terjadi sekitar pukul 11.25 WITA akibat intensitas hujan yang tinggi.

"Tadi para staf berpikir bahwa itu bunyi kendaraan tronton yang sering melintas, tetapi ternyata saat keluar terjadi longsor," katanya.

Ia mengatakan tak ada korban jiwa dalam kejadian tanah longsor itu, namun salah satu bagian dari gedung di bagian belakang yang merupakan gudang tertimpa material longsor.

Harry menambahkan bahwa longsor yang terjadi itu berada di lokasi parkiran kendaraan kantor KPLP.

Saat ini aktivitas perkantoran di gedung seksi keselamatan berlayar, penjagaan dan patroli KPLP dipindahkan ke kantor pusat yang letaknya tepat di bagian atas dari kantor seksi tersebut.

"Untuk sementara aktivitas di kantor seksi dipindahkan ke atas. Karena khawatir masih ada longsor susulan karena potensinya masih besar," tambah dia.

Baca juga: Longsoran tanah kembali menutupi bagian jalan di Ende
Baca juga: BPBD NTT sebut jembatan di perbatasan rusak akibat longsor


Pantauan ANTARA beberapa kali masih terjadi longsor kecil di lokasi longsoran tersebut, sehingga pengendara bermotor yang masuk ke kawasan itu harus lebih berhati-hati.

Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan Kota Kupang dan tiga kabupaten lainnya di NTT masuk dalam daftar siaga prakiraan berbasis dampak hujan lebat di provinsi berbasis kepulauan itu.
Berdasarkan informasi BMKG yang dikutip dari Kupang, Kamis, (20/1) pagi tiga kabupaten yang siaga itu adalah Kabupaten Kupang, Manggarai Barat dan juga Kabupaten Belu.

Baca juga: BPBD: Jalur Trans Flores terdampak longsor sudah bisa dilalui

Berbagai dampak yang terjadi akibat dampak hujan lebat itu menurut BMKG seperti jembatan yang rendah tak bisa dilintasi, terjadi longsor, guguran bebatuan atau erosi tanah dalam skala menengah.

Kemudian juga volume aliran sungai meningkat akibat banjir, aliran banjir berbahaya dan dapat mengganggu aktivitas masyarakat dalam skala menengah.