Peran Polri sudah cukup optimal

id Gregor

Peran Polri sudah cukup optimal

Pater Gregor Neonbasu SVD, PhD (ANTARA Foto)

"Selama ini peran Polri sudah cukup optimal menjaga keamanan dan memberikan perlindungan dalam arti selalu siap mengayomi masyarakat," kata Pater Gregor Neobasu SVD, PhD.
Kupang (AntaraNews NTT) - Antropolog dari Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang Pater Gregorius Neonbasu SVD, PhD menilai peran Polri dalam menjaga keamanan sudah cukup optimal.

"Selama ini peran Polri sudah cukup optimal menjaga keamanan dan memberikan perlindungan dalam arti selalu siap mengayomi masyarakat," katanya, di Kupang, Selasa (3/7).

Berkaitan dengan keberadaan Polri dalam menjaga, mengayomi masyarakat saat usia Polri sudah memasuki 72 tahun, menurut rohaniwan Katolik itu, ada sekian banyak hal yang selama ini nampaknya menggelisahkan masyarakat, Polri selalu siap mengamankannya dan memberikan kepastian perlindungan serta pengamanan yang berarti kepada masyarakat luas.

"Salah satu contoh adalah peran Polri dalam memberantas berbagai ancaman terorisme di Indonesia, beberapa waktu lalu," katanya. Terkait peran Polri di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini, dosen antropologi itu juga menanggapinya secara positif.

"Untuk kondisi dan suasana kehidupan di Nusa Tenggara Timur, saya menilai sudah optimal juga," ujarnya. Namun, menurutnya ke depan perlu diperhatikan dengan meningkatkan ketepatan menangani berbagai persoalan, teristimewa strategi menganalisis kasus dan manajemen menangani berbagai hal yang mengganggu kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: Mabes Polri-Kompolnas selidiki kasus penembakan warga sipil

Dia menilai perlu juga dijaga bukan saja soal Polri-nya melainkan manajemen kerja sama yang simetris dan sinergis antara Polri, masyarakat, pemerintah, tokoh agama, dan tokoh adat.

Menurutnya, harus ada keterbukaan untuk mengapresiasi tata kerja Polri yang bukan bekerja untuk institusinya sendiri melainkan untuk kepentingan umum. Pater Gregor juga menyoroti peningkatan tipe Polda NTT yang tidak diiringi dengan peningkatan SDM serta infrastruktur pendukung lainnya.

"Minim polres-polres, kemudian juga masih minim SDM. Dengan adanya peningkatan menjadi tipe A, harus diperhatikan infrastruktur pendukung demi menunjang output karya yang berkualitas dan bermutu," ujarnya lagi.

Dia mengingatkan, kualitas dan mutu diukur dari sketsa dan skema penyelesaian kasus dan masalah yang timbul dalam masyarakat setiap hari. "Disinilah profesionalisme polri diukur," katanya menambahkan.