"Terus terang, ketika saya berinvestasi di Kupang, Pak Gubernur (Gubernur NTT Frans Lebu Raya, red) dan stafnya tak pernah meminta uang kepada perusahaan saya. Inilah kunci sukses saya menjalankan bisnis di NTT," katanya di Kupang, Jumat (13/7).
Kemudahan berinventasi yang dialami James Riady ini dikisahkan dihadapan ratusah aparat sipil negara (ASN) yang hadir dalam acara syukuran akhir masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT di GOR Flobamora Oepoi Kupang, Jumat (13/7).
"Saya ingat sempat bertemu dengan Pak Gubernur (Frans Lebu Raya) di Tampak Siring, Bali, dan Lippo merasa tergerak dan terpanggil untuk berinvestasi di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur," ujarnya.
"Secara ekonomi, kami masih terbatas sehingga membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah, dalam hal ini Pak Gubernur Lebu Raya," katanya saat memberikan sambutan mewakili investor dalam acara syukuran tersebut..
Ia mengaku jika ingin mencari keuntungan, dirinya tidak perlu ke Kupang atau ke NTT untuk berbisnis. Namun, panggilan bisnisnya di Kupang karena dirinya tergerak untuk membantu masyarakat di NTT.
Baca juga: Gubernur teteskan air mata di penghujung akhir masa jabatan
Di sektor pendidikan, lanjutnya, NTT memerlukan peningkatan sumber daya manusia.
Ia melanjutkan kehadirannya di NTT bukan semata-mata berbisnis, tetapi membantu peningkatan perekonomian masyarakat NTT.
Dalam kesempatan itu, James mendapatkan penghargaan dari Gubernur NTT Frans Lebu Raya, karena sudah membantu NTT, khususnya Kota Kupang.
Sementara, Frans Lebu Raya dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pembangunan di NTT.
"Seperti menciptakan lapangan pekerjaan di Kota Kupang, serta membantu peningkatan ekonomi masyarakat," ungkap Gubernur NTT dua periode yang akan mengakhiri masa jabatannya pada 16 Juli 2018.
Baca juga: Inflasi pada akhir 2018 diperkirakan meningkat
