Impor antardaerah Triwulan I-2018 melambat

id BI

Impor antardaerah Triwulan I-2018 melambat

Gedung kantor Bank Indonesia Perwakilan Nusa Tenggara Timur. (ANTARA Foto/Bernadus Tokan)

Bank Indonesia mencatat pertumbuhan net impor antardaerah pada triwulan I-2018 di Provinsi Nusa Tenggara Timur relatif sedikit melambat 2,27 persen dibanding triwulan IV 2017 sebesar 2,28 persen (yoy).
Kupang (AntaraNews NTT) - Bank Indonesia mencatat pertumbuhan net impor antardaerah pada triwulan I-2018 di Provinsi Nusa Tenggara Timur relatif sedikit melambat 2,27 persen dibanding triwulan IV 2017 sebesar 2,28 persen (yoy).

Hasil kajian ekonomi dan keuangan regional Provinsi NTT yang diterima Antara di Kupang, Senin (16/7) menyebutkan berdasarkan komponennya, pertumbuhan impor antardaerah tercatat terkontraksi sebesar 1,08 persen (yoy). Lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 0,93 persen (yoy).

Penurunan impor antardaerah itu tercermin dari pertumbuhan jumlah peti kemas di pelabuhan wilayah Provinsi NTT yang melambat menjadi 7,47 persen (yoy) pada triwulan I 2018 dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 22,47 persen (yoy).

Pertumbuhan tersebut juga lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 7,94 persen (yoy). Kondisi tersebut sejalan dengan pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)/investasi terutama bangunan yang melambat pada triwulan I 2018.

Investasi bangunan yang melambat menyebabkan jumlah barang barang kebutuhan investasi yang didatangkan dari daerah lain juga melambat.  Pertumbuhan volume bongkar-muat di pelabuhanpun juga menunjukkan adanya penurunan.

Pertumbuhan netbongkar atau selisih antara bongkar dan muat menunjukkan penurunan menjadi 26,58 persen (yoy) dari triwulan sebelumnya tumbuh 75,45 persen(yoy). Penurunan disebabkan oleh penurunan volume baik bongkar maupun muat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Di sisi lain, pertumbuhan ekspor antar daerah juga tercatat kontraksi sebesar 22,12 persen (yoy), melanjutkan tren penurunan triwulan sebelumnya yang juga terkontraksi, demikian Bank Indonesia. 
Baca juga: Gubernur berikan penghargaan kepada BI Perwakilan NTT

Ekspor turun
Bank Indonesia juga mencatat, ekspor luar negeri NTT pada triwulan I-2018 mengalami penurunan sebesar 2,47 persen (yoy). Pertumbuhan ekspor ini lebih rendah dibandingkan triwulan IV 2017 sebesar 27,11 persen (yoy) dan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 18,91 persen (yoy.

Turunnya ekspor terjadi karena produksi yang kurang optimal terpengaruh oleh faktor cuaca buruk di triwulan I 2018, dikarenakan sebagian besar komoditas ekspor Provinsi NTT adalah produk pertanian, perkebunan dan perikanan.

Selain itu, adanya penghentian penjualan ekspor olahan perikanan seperti tuna karena hasil tangkapan yang tidak dapat memenuhi kuota ekspor, dan kurang bersaing dari sisi harga dengan eksportir dari negara lain turut menyumbang penurunan ekspor dari sub lapangan usaha perikanan.

Secara umum, sebut Bank Indonesia, ekspor barang dan jasa ke luar negeri menunjukkan ?perlambatan dan penurunan pertumbuhan menjadi sebesar 1,10 persen (yoy) dan 7,05 persen (yoy) dari triwulan IV 2017 sebesar 45,44 persen (yoy) dan 4,80 persen (yoy).

Di sisi lain, impor luar negeri turut mencatatkan penurunan pertumbuhan. Impor luar negeri tumbuh ?negatif sebesar 20,29 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 728,56 persen (yoy) dan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 326,27 persen (yoy).

Baca juga: Pertumbuhan ekonomi NTT triwulan II diperkirakan meningkat

Baik impor barang maupun jasa seluruhnya menunjukkan penurunan dan perlambatan, menjadi 23,77 persen (yoy) dan 2,78 persen (yoy) dari triwulan sebelumnya 2074,27 persen (yoy) dan 3,35 persen (yoy).

Kondisi tersebut juga sejalan dengan pertumbuhan PMTB/investasi yang melambat pada triwulan laporan. Melambatnya PMTB/investasi menyebabkan barang kebutuhan konstruksi dan produksi seperti permesinan dan alat mekanik lainnya yang perlu diimpor dari negara lain juga menjadi rendah.

Berdasarkan data ekspor-impor non migas, Provinsi NTT pada triwulan I 2018 mengalami net ekspor luar negeri sebesar 5,08 juta dolar AS. Ekspor luar negeri tercatat sebesar 9,84 juta dolar Amerika Serikat, sementara impor luar negeri sebesar 4,76 juta dolar AS.

Net ekspor terjadi, terutama disumbang oleh keberlanjutannya ekspor komoditas ke dua negara tujuan utama yakni Timor Leste dan Vietnam senilai masing-masing 3,64 juta dan 2,95 juta dolar. 

Baca juga: PDRB NTT triwulan I tumbuh 5,19 persen