Pemerintah diharapkan mampu kendalikan harga barang

id telur

Pemerintah diharapkan mampu kendalikan harga barang

Harga telur ayam di Pasaran Kupang masih bertahan pada posisi Rp60.000/rak. (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)

"Kami kesulitan belanja karena harga berbagai kebutuhan pokok seperti telur dan ayam mengalami kenaikan yang cukup signifikan," kata Maria Imelda, seorang ibu rumah tangga.
Kupang (AntaraNews NTT) - Sejumlah warga di Kota Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur mengharapkan pemerintah segera mengendalikan harga sejumlah barang kebutuhan pokok yang dalam sebulan terakhir ini mengalami kenaikan.

"Kami kesulitan belanja karena harga berbagai kebutuhan pokok seperti telur dan ayam mengalami kenaikan yang cukup signifikan," kata Maria Imelda, seorang ibu rumah tangga yang ditemui ketika sedang berbelanja di pasar Naikoten Kota Kupang, Rabu (25/7).

Ia mengeluhkan sebelumnya pada awal Juli lalu telah terjadi kenaikan harga telur ayam hingga mencapai Rp60.000/rak dari sebelumnya Rp50.000 - Rp55.000/rak.

Kemudian pada pertengahan bulan Juli, harga ayam di pasar tradisional Kota Kupang mengalami kenaikan yang cukup singnifikan yakni dari yang semula Rp75.000/ekor menjadi Rp120.000/ekor. "Saya yakin pemerintah punya solusi dalam mengatasi kenaikan harga ayam tersebut," ujar Maria.

Intan, seorang ibu rumah tangga lainnya dari Oeba Kota Kupang juga merasa kaget karena kenaikan harga ayam dan telur ini terjadi pada saat hari biasa. Artinya tidak pada saat hari besar keagamaan.

Baca juga: Harga Ayam Broiler mencapai Rp120.000/ekor

"Kalau menjelang hari besar keagamaan baru harga naik sih tidak apa-apa. Tetapi kalau kenaikan harga ini setelah hari besar keagamaan itu sangat jangal," katanya dalam nada tanya.

Ia pun mengimbau pemerintah agar bisa mendeteksi jangan sampai ada pihak-pihak yang sengaja memanfaatkan momentum kenaikan harga telur dan ayam itu hal-hal yang tak diinginkan.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan NTT Kirenius Tallo mengaku bahwa kenaikan harga telur di pasar tradisional Kota Kupang saat ini, karena harganya memang sudah dinaikkan oleh para distributor.

"Kami tidak bisa berbuat apa-apa, karena kondisi ini lebih bersifat situasional. Kami optimistis dalam waktu dekat harga ayam dan telur akan kembali normal," ujar Tallo.

Sementara itu, Bulog Divre NTT juga menyatakan tak bisa melakukan operasi pasar telur ayam serta ayam, karena memang dua bahan kebutuhan pokok itu belum diarahkan untuk operasi pasar.

Baca juga: Pemprov NTT kesulitan kendalikan harga telur ayam