TPID NTT terbaik se-kawasan timur Indonesia

id TPID

TPID NTT terbaik se-kawasan timur Indonesia

Penjabat Gubernur NTT Robert Simbolon (tengah) foto bersama Kepala Kantor BI WIlayah NTT Naek Tigor Sinaga, Bupati Malaka Stef Bria Seran, Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday dan Bupati Flores Timur Anton Gege Hadjon sambil memegang kemenangan, Kamis (26/7). (ANTARA Foto/humas BI NTT)

Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Nusa Tenggara Timur meraih penghargaan terbaik se-Kawasan Timur Indonesia pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) TPID di Jakarta.
Kupang (AntaraNews NTT) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Nusa Tenggara Timur meraih penghargaan terbaik se-Kawasan Timur Indonesia pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) TPID di Jakarta.

Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT, Naek Tigor Sinaga sebagai Wakil Ketua TPID Provinsi NTT yang juga hadir pada Rakornas tersebut, ketika dihubungi Antara dari Kupang, Kamis (26/7), mengatakan bahwa NTT mengungguli seluruh wilayah Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo. "Penghargaan yang diperoleh ini merupakan buah sinergi dari seluruh anggota TPID NTT yang terjaga sangat baik sehingga mampu diterjemahkan menjadi program dan langkah aksi yang nyata di lapangan," katanya.

Ia mengatakan bahwa sinergitas itu pada akhirnya mampu mengatasi berbagai masalah pasokan, harga dan distribusi di provinsi berbasis kepulauan itu sehingga inflasi dapat ditekan dan daya beli masyarakat tetap terjaga.

Naek Tigor juga mengatakan bahwa penghargaan itu hendaknya menjadi inspirasi dan motivasi bagi seluruh anggota TPID agar dapat bekerja lebih baik lagi ke depannya, tidak hanya pada lingkup provinsi, namun juga pada tingkat kabupaten/kota.

Baca juga: TPID segera datangkan investor pakan ternak ayam

"Ke depan semoga prestasi tahun ini terus terjaga dan bahkan ditambah dengan prestasi dari TPID Kabupaten/Kota lainnya di NTT," tutur Tigor.

Tigor menambahkan Keberhasilan mendapat penghargaan ini merupakan buah Inflasi sepanjang 2017 di Provinsi NTT yang terjaga pada level 2 persen (yoy) dan menjadi inflasi terendah dalam 17 tahun terakhir.

Capaian tersebut juga lebih rendah dibandingkan inflasi nasional sebesar 3,61 persen (yoy).Terkendalinya harga bahan makanan terutama sayur-sayuran seperti sawi putihh dan bumbu-bumbuan, seperti cabe rawit, cabai merah, bawang merah, dan bawang putih karena produktivitas dan distribusinya terjaga, menjadi penyebab utama rendahnya inflasi di tahun 2017.

Ia menambahkan salah satu "highlight respon tanggap TPID adalah pelaksanaan Operasi Pasar Cabe pada awal 2017?menekan harga cabai yang sempat menyentuh Rp120. per kilogram.

"Kemudian juga satgas pengendalian Cabe Rawit yang didukung APBD Provinsi senilai Rp100 juta juga mendatangkan cabe dari Sumba, pulau Timor dan Kabupaten Ngada yang merupakan klaster binaan BI sebanyak 1 Ton untuk operasi pasar dengan harga Rp60 ribu ?di Kota Kupang. Hasinya inflasi cabe turun dari 58 persen month to month (mtm) pada Januari 2017 menjadi 6,01 persen mtm pada Februari 2017.

Dalam kesempatan tersebut juga TPID Manggarai Timur juga mendapatlan penghargaan sebagai TPID berprestasi, karena mampu mengendalikan inflasi di daerah itu.

Baca juga: TPID NTT dorong pengembangan usaha ternak ayam