Asita minta operator tur ilegal ditertibkan

id Asita

Asita minta operator tur ilegal ditertibkan

Ketua ASITA Nusa Tenggara Timur Abed Frans

Asita minta agar operator tur ilegal di Kabupaten Manggarai Barat segera ditertibkan.
Kupang (AntaraNews NTT) - Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Nusa Tenggara Timur Abed Frans meminta agar operator-operator tur ilegal (tidak berizin resmi) yang beroperasi di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores agar segera ditertibkan.

"Banyak operator tur ilegal di Labuan Bajo yang mengkhawatirkan karena berjalan sendiri tanpa mengindahkan aturan-aturan sehingga harus ditertibkan," kata Abed Frans kepada Antara di Kupang, Rabu (8/8).

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil pendataan ulang, 40 operator tur mengantongi izin resmi untuk beroperasi di Labuan Bajo.

Namun, lanjutnya, jumlah operator yang beroperasi di lapangan lebih banyak dari yang terdata dan tidak terkontrol secara baik.

"Yang ilegal-ilegal ini beroperasi namun tidak terdaftar di pihak perizinan di Manggarai Barat maupun tidak diketahui Asita atau HPI Manggarai Barat," katanya.

Menurutnya, jika operator tur ilegal tetap dibiarkan leluasa maka akan berdampak buruk terhadap pelayanan di Labuan Bajo yang memiliki destinasi wisata unggulan Taman Nasional Komodo.

Baca juga: Asita NTT: Pengawasan terhadap TN Komodo lemah

"Tentunya dari segi pajak untuk pemerintah daerah juga tidak jelas. Lantas jika ada masalah di lapangan nanti mereka seolah-olah tidak mau tahu," katanya.

Ia mengatakan, selain itu, para operator tur ilegal juga biasanya tidak memperhatikan masalah penting di destinasi wisata seperti sampah, standar keamanan sarana dan prasarana pelayanan, maupun persoalan krusial lainnya.

Untuk itu, pihaknya meminta pemerintah daerah maupun aparat keamanan di Manggarai Barat untuk melakukan operasi penertiban untuk mengantisipasi permasalahan yang tidak diinginkan terkait pelayanan wisatawan di daerah itu.

"Kami apresiasi karena sebelumnya pihak Polres Manggarai Barat sudah menanggapi dan mengajak sama-sama turun ke lapangan memeriksa operator tur yang abal-abal," katanya.

Baca juga: ASITA siapkan enam operator layani tamu IMF-WB