Manggarai Barat siapkan perda penataan kapal wisata

id Bupati

Manggarai Barat siapkan perda penataan kapal wisata

Bupati Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur Agustinus Ch Dula

"Keberadaan kapal-kapal wisata di Labuan Bajo sekarang semakin banyak, untuk itu kami sementara siapkan Perda-nya agar tidak beroperasi sewenang-wenang," kata Agustinus Ch Dulla.
Kupang (AntaraNews NTT) - Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dulla mengatakan pemerintahannya sedang mempersiapkan peraturan daerah (Perda) terkait penataan kapal-kapal wisata yang beroperasi di Labuan Bajo dan sekitarnya.

"Keberadaan kapal-kapal wisata di Labuan Bajo sekarang semakin banyak, untuk itu kami sementara siapkan Perda-nya agar tidak beroperasi sewenang-wenang," kata Agustinus Ch Dulla ketika dihubungi Antara dari Kupang, Senin (20/8).

Ia mengatakan terkait keberadaan kapal-kapal wisata di Labuan Bajo dan kawasan wisata Taman Nasional Komodo yang selalu disoroti karena beroperasi tidak sesuai standar fasilitas keselamatan.

Dia mengatakan, kapal-kapal wisata yang beroperasi di daerah yang merupakan salah satu dari 10 destinasi wisata prioritas nasional itu seiring waktu semakin banyak.

Dinas Perhubungan setempat mencatat, hingga akhir 2017, terdapat lebih dari 300 kapal wisata yang setiap hari beroperasi di sekitar perairan Labuan Bajo maupun dalam kawasan Taman Nasional Komodo.

Baca juga: 136 hektare untuk BOP Labuan Bajo

Menurutnya, namun keberadaan kapal-kapal wisata itu menimbulkan kekhawatiran karena banyak yang tidak dilengkapi dengan fasilitas keselamatan.

Banyak kapal wisata, lanjutnya, beroperasi dengan tidak beraturan dan tidak mengindahkan standar prosedur yang ada sehingga bisa berakibat fatal ketika terjadi kecelakaan di laut.

"Tentang KIR, mesin, nahkoda, kapasitas, hingga fasilitas keselamatan seperti pelampung dan lainnya harus tertib, sekarang kami sementara persiapkan aturannya," katanya. 

Ia mengatakan, Perda yang disiapkan itu akan menjadi landasan hukum untuk memastikan kapal-kapal wisata beroperasi sesuai standar prosedur yang ada.

"Semunya harus standar karena ini menyangkut keselamatan wisatawan, termasuk nanti juga diatur kapal-kapal harus membawa tong sampahnya sendiri," katanya.

Baca juga: Labuan Bajo jadi destinasi super prioritas