Rp1 miliar untuk tanggap darurat di Kota Kupang

id Ade manafe

Rp1 miliar untuk tanggap darurat di Kota Kupang

Ade Manafe

"Dana Rp1 miliar itu untuk penanganan bencana alam yang berskala kecil dalam suatu wilayah tertentu," kata Ade Manafe.
Kupang (AntaraNews NTT) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp1 miliar untuk membantu masyarakat Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur yang tertimpa bencana alam.

"Kami sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp1 miliar untuk penanganan tanggap darurat apabila terjadi bencana alam selama berlangsungnya musim kemarau maupun musim hujan Desember 2018," kata Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang Ade Manafe kepada Antara di Kupang, Senin (10/9).

Ia mengatakan, dana Rp1 miliar yang dialokasikan melalui APBD II Kota Kupang tahun 2018 untuk kegiatan tanggap darurat ketika terjadi bencana alam ibu kota provinsi berbasis kepulauan ini.

"Dana Rp1 miliar itu untuk penanganan bencana alam yang berskala kecil dalam suatu wilayah tertentu," katanya.

Kendati demikian, tambah Ade, pemerintah Kota Kupang juga telah mengalokasikan anggaran Rp2 miliar dari APBD II untuk penanganan bencana alam yang berskala luas.

"Apabila bencana alam terjadi secara masif maka dana tangap darurat sebesar Rp2 miliar akan digunakan untuk penanganan bencana alam," ujarnya.

Menurut Ade, BPBD Kota Kupang telah menggunakan sebagian dana Rp1 miliar untuk pengadaan bantuan 350 tangki air bersih bagi masyarakat tidak mampu yang mengalami krisis air bersih pada musim kemarau ini.

Baca juga: BPBD Kupang Siapkan 100 Ton Beras

"Kami mendistribusikan bantuan air bersih sebagai bantuan tangap darurat untuk masyarakat tidak mampu yang mengalami krisis air bersih akibat cuaca ekstrim yang melanda NTT," kata Ade.

Air bersih
Ia menambahkan pihaknya juga akan membantu air bersih gratis untuk masyarakat tidak mampu di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur yang mengalami krisis air bersih akibat musim kemarau.

"Krisis air bersih mulai melanda masyarakat Kota Kupang sejak Kota Kupang memasuki puncak musim kemarau sehingga mendorong BPBD membantu distribusi air bersih untuk masyarakat tidak mampu," katanya.

Ia mengatakan, bantuan air bersih telah dilakukan di 39 kelurahan dari 51 kelurahan di Kota Kupang. "Ada 39 kelurahan yang telah dilayani bantuan air bersih gratis dari pemerintah Kota Kupang. Pendistribusian air bersih dilakukan sejak Agustus 2018," katanya.

Bantuan air bersih gratis diprioritaskan bagi masyarakat tidak mampu di ibu kota provinsi NTT yang tidak mampu membeli air tangki yang harganya sudah menembus Rp80.000 hingga Rp100.000/tangki dari sebelumnya Rp.60.000/tangki.

Menurut Ade, pemerintah Kota Kupang setiap tahun mengalokasi anggaran untuk pembelian air tangki gratis bagi untuk masyarakat yang mengalami krisis air bersih pada saat musim kemarau.

Baca juga: Kota Kupang mulai dilanda krisis air bersih

Ia mengatakan, sebelum mendistribusikan bantuan air bersih BPBD melakukan survei terhadap daerah yang mengalami krisis air bersih sehingga bantuan yang diberikan tepat sasaran.

Ade mengatakan, krisis air bersih yang melanda Kota Kupang sangat berat apabila dibandingkan dengan tahun 2017.

"Saat ini banyak sumur bor milik masyarakat debit airnya mulai berkurang bahkan ada yang kering," tegas Ade.

Pada tahun 2018 kata dia, pemerintah Kota Kupang mengalokasikan bantuan air bersih sebanyak 300 tangki untuk masyarakat tidak mampu.

Baca juga: Kupang gandeng Jepang bangun jaringan air bersih