NTT berencana kirim 10.000 warga belajar vokasi

id Nae Soi

NTT berencana kirim 10.000 warga belajar vokasi

Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi (kedua dari kanan) saat bersama Gubernur Viktor Laiskodat mengumumkan kemenangan mereka usai Pilgub NTT pada 26 Juni 2018. (ANTARA Foto/Asis Lewokeda)

Pemerintah NTT berencana mengirimkan sebanyak 10.000 warga untuk belajar vokasi berupa pendidikan dan pelatihan di luar negeri, terutama Australia selama lima tahun ke depan.
Kupang (AntaraNews NTT) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur berencana mengirimkan sebanyak 10.000 warga untuk belajar vokasi berupa pendidikan dan pelatihan di luar negeri, terutama Australia selama lima tahun ke depan.

"Selama lima tahun ke depan, kami berencana mengirim 10.000 pemuda dan pemudi untuk belajar vokasi melalui pendidikan dan pelatihan di luar negeri khususnya di Australia," kata Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi di Kupang, Jumat (14/9).

Dikatakannya, rencana itu sudah dikemukakan langsung kepada Sekretaris Dua Bidang Ekonomi Kedutaan Besar Australia Peter Simojongki dalam pertemuan di Kupang.

Josef mengatakan, pemerintahannya bersama Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat ingin menjalin kerja sama khusus di bidang pendidikan dengan Australia yang berbatasan wilayah laut secara langsung dengan NTT.

Untuk itu, rencana pengiriman ribuan warga ini dilakukan untuk mempelajari sektor-sektor usaha yang dikembangkan dengan baik dan canggih di negeri Kanguru itu. Ia menyebut, salah satunya seperti bidang peternakan.

Baca juga: pertamina salurkan bantuan vokasi mekanik-pariwisata Rp3,2 miliar

"Dalam bidang peternakan, Australia sangat luar biasa, kami berharap Australia membolehkan anak-anak muda kami belajar keterampilan beternak di sana," katanya.

Selain itu, lanjutnya, juga belajar tentang garam karena pemerintah provinsi memiliki komitmen yang tinggi untuk meningkatkan produksi garam.

Ia menjelaskan, Australia merupakan negara yang mengekspor garam yang cukup besar untuk Indonesia dengan jumlah mencapai 3 jutaan ton.

"Untuk itu kami ingin mengirim orang-orang NTT belajar teknologi produksi garam di Australia," demikian Josef Nae Soi.