Sikka jalin kerja sama dengan Jepang

id Bupati Sikka

Sikka jalin kerja sama dengan Jepang

Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo (kiri) dan wakilnya Romanus Woga saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kupang, Kamis (20/9). (AntaraNews NTT Foto/Kornelis Kaha)

"Perairan Sikka sangat kaya dengan ikan-ikan pelagis dan demersal, sehingga kami berniat menjalin kerja sama di bidang perikanan dengan pemerintah Jepang," kata Fransiskus Roberto Diogo.
Kupang (AntaraNews NTT) - Pemerintah Kabupaten Sikka di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur menjalin kerja sama di bidang perikanan dengan Jepang mengingat konsumsi ikan di negeri Sakura itu sangat tinggi.

"Perairan Sikka sangat kaya dengan ikan-ikan pelagis dan demersal, sehingga kami berniat menjalin kerja sama di bidang perikanan dengan pemerintah Jepang," kata Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo di Kupang, Kamis (20/9).

Ia menjelaskan ikan pelagis (pelagic fish) adalah ikan yang hidup di permukaan laut sampai dasar perairan laut, sedang ikan-ikan demersal adalah jenis ikan yang habitatnya berada di bagian dasar perairan.

Alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan demersal adalah jaring insang dasar (bottom gillnet), rawai dasar (bottom long line), bubu dan lain sebagainya.

Dalam hubungan dengan kerja sama dimaksud, Bupati Fransiskus akan memperluas Bandara Frans Seda di Kota Maumere agar bisa didarati kapal-kapal cargo dari Jepang untuk memuat ikan dari Kabupaten Sikka.

Saat ini, kata dia, sudah ada maskapai penerbangan yang sudah melirik untuk membuka rute Sikka-Jepang, namun masih menunggu perpanjangan landasan pacu Bandara Frans Seda di wilayah Waioti itu.

"Akan ada keterkaitan antara sektor perikanan dan pariwisata. Kalau memang sudah terhubung, saya yakin pariwisata Maumere akan kembali bangkit," tambahnya.
Bandar Udara Frans Seda di Kabupaten Sikka, Flores, NTT (ANTARA Foto/istimewa)