Gubernur: GPN lambang identitas kedaulatan Bangsa Indonesia

id GPN

Gubernur: GPN lambang identitas kedaulatan Bangsa Indonesia

Gubernur NTT Viktor B Laiskodat (tengah) bersama Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi dan sejumlah Forkompimda NTT melaksanakan gerak jalan bersama dalam acara peluncuran Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) secara serentak di Kupang, NTT, Sabtu (22/9). (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)

Gubernur NTT Viktor Laiskodat bermimpi, suatu saat nanti Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) yang baru diluncukan saat ini, bisa digunakan oleh negara Timor Leste yang berada satu daratan dengan Timor Barat, NTT.
Kupang (AntaraNews NTT) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor B Laiskodat menilai Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) bukan saja sebagai sistem pembayaran, tetapi lebih dari itu sebagai lambang kedaulatan Bangsa Indonesia.

"Artinya, GPN harus kita maknai sebagai bentuk kedaulatan sekaligus untuk memperkenalkan jati diri bangsa ini di era yang serba digital saat ini," kata Gubernur Laiskodat di Kupang, Sabtu (22/9).

Ia mengaku semasa dirinya masih berada di kursi DPR RI, ia selalu berjuang agar GPN itu secepatnya direalisasikan karena hal ini sangat membantu masyarakat Indonesia pada umumnya.

Menurut dia, dengan adanya GPN itu menunjukkan bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa yang bisa berdiri sendiri dan mampu menciptakan produk-produk unggulan, sehingga kebanggan sebagai sebuah bangsa yang besar itu muncul.

"Bangsa ini adalah bangsa yang besar. Jumlah penduduk Indonesia berada diurutan ke-4 dunia, tentu harus mempunyai mimpi yang besar juga. Bangsa yang besar adalah bangsa yang mempunyai semangat yang tinggi untuk bisa membangun produk-produk unggulan agar kelak bisa digunakan oleh negara lain," tambahnya.

Penggunan GPN sendiri, kata Gubernur NTT, tidak hanya di pasar modern saja, tetapi juga harus di pasar tradisional. "Saya minta perbankan di NTT bisa melakukan hal tersebut secara baik," ujarnya.

Baca juga: BI Perwakilan NTT luncurkan kartu GPN

Ia berharap kelak, GPN yang baru diluncukan di NTT itu bisa digunakan oleh negara lain, khususnya Timor Leste yang saat ini satu pulau dengan wilayah Timor Barat, Nusa Tenggara Timur.

"Saya punya mimpi agar, nantinya jika GPN ini sudah beredar secara internasional, Timor Leste menjadi negara pertama yang menggunakan hal ini. Saya sudah sampaikan langsung kepada pak Kepala BI NTT, dan harus terealisasi, jika tidak, tidak boleh pindah," tambahnya.

Menurut politisi dari Partai NasDem itu, hal tersebut harus terealisasi, dan juga merupakan pekerjaan rumah bagi BI untuk merealisasinya.

Kepala BI Perwakilan NTT Naek Tigor Sinaga mengatakan bahwa untuk merealisasikan hal itu membutuhkan waktu yang lama.

"Saat ini pengembangan GPN masih terus dilakukan, namun bisa saja apa yang diharapkan oleh Gubernur NTT itu dapat teralisasi," demikian Tigor Naek Sinaga.
Kepala BI Perwakilan NTT Naek Tigor Sinaga (kanan) secara simbolis memberikan kartu ATM berlogo Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) kepada Gubernur NTT Viktor B Laiskodat dalam acara peluncuran GPN secara serentak di Kupang, NTT, Sabtu (22/9). (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)