Lembata-Belu kembangkan paralayang sebagai objek wisata

id PARALAYANG

Lembata-Belu kembangkan paralayang sebagai objek wisata

Pemerintah Kabupaten Lembata dan Belu di Provinsi Nusa Tenggara Timur tengah mengembangkan olahraga Paralayang sebagai objek wisata baru di daerahnya masing-masing. (ANTARA Foto/dok)

"Olahraga paralayang itu sudah mulai dilakukan pada saat Festival Tiga Gunung Api di Lembata dan Festival Fulan Fehan di Kabupaten Belu," kata Marius Ardu Jelamu.
Kupang (AntaraNews NTT) - Kabupaten Lembata dan Belu di Provinsi Nusa Tenggara Timur tengah mengembangkan olahraga paralayang sebagai objek wisata baru di daerahnya masing-masing, karena potensi wilayahnya sangat mendukung.

"Olahraga paralayang itu sudah mulai dilakukan pada saat Festival Tiga Gunung Api di Lembata dan Festival Fulan Fehan di Kabupaten Belu," kata Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu kepada Antara di Kupang, Sabtu (13/10).

Ia mengatakan kedua pemerintahan telah mengundang para atlet paralayang dari Jawa untuk menunjukkan kebolehannya usai pagelaran festival tersebut di daerah masing-masing.

"Dan, olahraga paralayang ini tampaknya sangat cocok bagi kedua daerah tersebut, karena memiliki wilayah perbukitan yang mumpuni untuk melakukan penerjunan," katanya.

Rupanya, kata Marius, olahraga paralayang ini menarik minat Pemerintah Kabupaten Lembata dan Belu untuk menjadikannya sebagai wisata udara bagi para wisatawan.

"Dengan paralayang, para wisatawan dapat menikmati keindahan alam sekitarnya melalui udara, baik itu bukit, pegunungan, laut dan pantai yang penuh eksotik itu," ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Lembata dan Belu di Provinsi Nusa Tenggara Timur tengah mengembangkan olahraga Paralayang sebagai objek wisata baru di daerahnya masing-masing. (ANTARA Foto/dok) 
Menurut Marius, olahraga paralayang bisa menjadi objek wisata baru di Nusa Tenggara Timur, karena wilayah provinsi kepulauan ini memiliki wilayah perbukitan yang bisa dijadikan sebagai titik star penerjunan.

Menurut Marius, wisata udara sangat memungkinkan dikembangkan di provinsi setempat yang hampir semua daerah memiliki wilayah bukit dan pegunungan.

Wisata udara, lanjutnya, memang masih seperti hal baru bagi masyarakat setempat dibandingkan daerah lain seperti di Jawa yang sudah lazim, sehingga bisa dikembangkan sebagai destinasi wisata baru.

Untuk itu, Marius mendorong pemerintah kabupaten di daerah untuk mengembangkan wisata udara untuk memperkaya pilihan berwisata di daerahnya bagi para wisatawan.

"Masing-masing Pemkab tentu bisa membangun kerja sama dengan para pelatih dari daerah lain untuk melatih putra-putri di daerahnya untuk membuka usaha paralayang ini," katanya.

Ia menambahkan, jika setiap kegiatan pariwisata seperti festival di daerah-daerah disertai dengan atraksi wisata udara maka sangat menarik dan lebih semarak.
Pemerintah Kabupaten Lembata dan Belu di Provinsi Nusa Tenggara Timur tengah mengembangkan olahraga Paralayang sebagai objek wisata baru di daerahnya masing-masing. (ANTARA Foto/dok)