Penderita DBD di Manggarai Barat meningkat

id dbd

Penderita DBD di Manggarai Barat meningkat

Seorang petugas dari Dinas Kesehatan Kota Kupang, NTT sedang melakukan foging di Kelurahan Naikoten II Kupang, sebagai upaya untuk mencegah terjadinya DBD bagi warga setempat. (ANTARA Foto/Benny Jahang)

Dinas Kesehatan Manggarai Barat di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur merilis jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah itu terus mengalamai peningkatan.
Kupang (AntaraNews NTT) - Dinas Kesehatan Manggarai Barat di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur merilis jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah itu terus mengalamai peningkatan.

"Jumlah penderta DBD di ujung barat Pulau Flores itu memang meningkat. Dan hal itu mulai terlihat pada bulan Agustus lalu telah mencapai 10 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Manggara Barat Dr. Imaculata Djelulut saat dihubungi Antara dari Kupang, Minggu (28/10).

Ia menjelaskan pada Agustus lalu jumlah penderita DBD di Manggarai Barat mencapai 10 kasus, atau mengalami peningkatan 100 persen jika dibandingkan dengan kondisi yang sama pada Agustus 2017 yang hanya mencatat 5 kasus.

Pada buan September 2018, jumlah penderita DBD mengalami peningkatan yang cukup signifikan dengan mencatat 20 orang sebagai penderitanya. Sedang, Oktober 2018, terus meningkat menjadi 25 orang.

Imaculata mengatakan para pasien DBD saat ini sedang dalam perawatan intensif di RSU Komodo Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat untuk mencegah terjadinya penyebaran.

Langkah lain yang dilakukan Dinas Kesehatan Manggarai Barat adalah dengan menyemprotkan foging ke rumah-rumah penduduk serta lingkungan warga untuk membunuh nyamuk penyebar DBD.

Warga Manggarai Barat juga diimbau untuk tidak membuang sampah di sembarangan tempat, serta melaksanakan petunjuk pencegahan yang sudah diajarkan petugas kesehatan, yakni dengan cara 3M, yaitu menutup, menguras dan mengubur.

Baca juga: Dua warga meninggal akibat DBD
Baca juga: RSUD Kota Kupang tangani 37 pasien DBD