Kolombo (ANTARA News) - Jumlah korban tewas dalam ledakan bom bus di sini Jum`at terus meningkat mencapai 26 orang pada saat pertempuran yang juga terus berkobar di bagian utara negara itu diklaim telah menewaskan lebih dari 18 pemberontak, kata para pejabat di sini Sabtu. Sedikitnya 63 dari 70 orang penumpang yang cedera dalam ledakan di Piliyandala, 12 kilometer di selatan ibukota, masih dirawat di rumahsakit. Sementara itu pihak rumahsakit mengirimkan 26 korban yang tewas kepada keluarga mereka. Polisi, yang menuding pemberontak Pembebasan Macan Tamil Eelam (LTTE) sebagai pelaku ledakan itu, telah menahan sembilan orang, semuanya warga suku minoritas Tamil dengan tuduhan bahwa mereka terlibat dalam pemasangan bom tersebut. Meskipun demikian, belum ada konfirmasi bahwa para tertuduh itu yang menangani aksi pemboman tersebut. Semua penumpang dalam bus yang tewas berasal dari masyarakat suku Sinhala yang mayoritas dan termasuk seorang bhiksu Budha. Polisi percaya bahwa bom telah diletakkan di rak tertutup dan saat ledakan telah diatur di dalam bom itu. Bus tersebut sedang meninggalkan terminal besar ketika ledakan terjadi pada jam sibuk di malam hari. Sementara itu sedikitnya 18 pemberontak Macan Tamil tewas dan jumlah yang sama luka-luka ketika batalion infantri dan angkatan bersenjata terus bergerak dengan serangan bertubi-tubi yang dilancarkan terhadap tiga daerah yang berbeda di wilayah utara Jum`at, kata seorang jurubicara militer. Operasi-operasi itu dilancarkan di kota Mannar, Vavuniya dan Welioya, lebih dari 250 kilometer di utara ibukota. Dalam perkembangan terpisah, sekelompok tentara berhasil menguasai kontrol satu gedung gereja Katholik, yang sebelumnya dikuasai oleh pemberontak di daerah Mannar. Pertempuran antara pasukan keamanan dan pemberontak kian intensif selama empat bulan terakhir. Pihak militer mengklaim telah menewaskan lebih dari 3.000 pemberontak dan hanya kehilangan 400 petugas keamanannya. Pada Rabu lalu, tentara kembali menyerang pemberontak di Muhamalai, 390 kilometer di utara ibukota, dan pihak militer mengklaim telah menewaskan lebih dari 100 pemberontak, dan mengatakan hanya 43 tentara yang tewas. Pihak militer mengatakan 33 tentara lainnya hilang dalam serangan itu, namun sumber-sumber lain mengatakan lebih dari 185 tentara tewas, demikian DPA.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008