Jakarta (ANTARA) - Stadion BMW atau bernama resmi Jakarta International Stadium (JIS) ditargetkan untuk menjadi salah satu tempat pertandingan final Piala Dunia 2021 U-20, di mana Indonesia mengajukan untuk menjadi tuan rumahnya.

"Sudah ditargetkan untuk menjadi salah satu tempat pertandingan final Piala Dunia U-20, sudah dipropose oleh Dispora (Dinas Pemuda dan Olahraga), sehingga konsep stadion ini sesuai standar FIFA," kata Direktur Proyek Jakpro untuk JIS Iwan Takwin di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Tender rampung, tiga perusahaan garap Stadion BMW

Kompleks stadion ini, kata Iwan nantinya akan memiliki luas lahan total sebesar 300 ribu meter persegi yang terdiri dari berbagai bangunan. Bukan hanya bangunan stadion, tapi juga sarana latihan, galeri sejarah sepak bola, bangunan seni, bangunan kegiatan hiburan, rekreasi serta fasilitas lainnya termasuk terintegrasi dengan transportasi masal Light Rail Transit (LRT).

"Karena konsep kita desain dari awal adalah multi purpose event, bahkan aktifitas lainnya ada," ucap Iwan.

Untuk stadion sendiri, kata Iwan akan mampu menampung 82 ribu penonton yang disebut-sebut sebagai salah satu yang terbesar di Indonesia ini, akan memiliki tinggi bangunan 70 meter atau setara apartemen 24-25 lantai dengan dilengkapi berbagai fasilitas penunjang pertandingan, ritel, tribun VVIP, VIP dan corporate box.

"Banyak hal baru yang nantinya kami perhatikan, yang beda dengan stadion sebelumnya yang ada di Indonesia," ucapnya.

Untuk rumputnya, stadion yang juga direncanakan sebagai rumah dari Klub Sepak Bola Persija Jakarta ini, akan memakai rumput hibrid yang merupakan perpaduan antara rumput alami dan sintetis sehingga tidak akan rusak jika dipakai kegiatan selain olahraga.

"Bahkan di sana akan dibuat pembibitan yang melibatkan masyarakat sekitar. Supaya proyek bisa berdampingan dengan pemberdayaan masyarakat juga," ucap Iwan.

Baca juga: Revisi Perda 5/2016 ditunda, DPRD tekankan DKI perlu Dinas Energi
Baca juga: Ganjil-genap diperluas sepekan diklaim turunkan polusi udara 20 persen


Iwan menambahkan sampai saat ini Federasi Sepak Bola Antar Bangsa (FIFA) terus memonitor perkembangan pembangunan stadion ini terutama terkait spesifikasi bangunan dan konsep stadion.

"Tim perencana kami terus melakukan komunikasi dengan FIFA terkait spesifikasi dan konsep stadion kita sehingga nantinya pada saat bangunan ini selesai tidak ada satu item-pun yang miss terhadap standar FIFA," ujarnya.

Iwan juga menegaskan pihaknya akan tetap memperhatikan konsep "green building" sehingga diupayakan ekosistem lingkungan dan masyarakat di sana bisa berjalan atau berkesinambungan.

"Sehingga ini benar benar menjadi satu ikon kawasan yang baru di Jakarta, khususnya di Jakarta Utara," ucap Iwan menambahkan.

Baru-baru ini, Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai kontraktor dan pengelola JIS telah menetapkan tiga perusahaan yang akan menggarap proyek stadion senilai Rp4,080 triliun itu, yaitu Wijaya Karya (Wika), Jaya Konstruksi dan PT Pembangunan Perumahan (PP) yang menang proses lelang yang dimulai sejak 18 Juli 2019.

JIS ini disebut-sebut akan menjadi salah satu stadion berstandar internasional yang berkapasitas 82 ribu penonton. Adapun progres pembangunan stadion yang ditargetkan rampung 2021 ini, baru menancapkan sebanyak 1.400 tiang pancang pondasi stadion dari target sebanyak 13 ribu tiang pancang.
Dari kiri ke kanan: Dirut Jakpro Dwi Wahyu Daryoto, Direktur Proyek JIS Iwan Takwin dan Direktur Proyek Revitalisasi TIM Luky Ismayayanti memberikan pernyataan pada wartawan di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Rabu (21/8/2019). (Antara/Ricky Prayoga)

Baca juga: Jakpro tidak lakukan penggusuran warga di proyek JIS

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019