saya harap UM dapat menjadi ‘leader’ di bidang learning innovation
Jakarta (ANTARA) - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mendorong agar kampus melakukan inovasi pembelajaran untuk menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi.

Pernyataan itu disampaikan Menristekdikti saat Soft Launching Gedung Kuliah Bersama (GKB) Universitas Negeri Malang (UM), Selasa.

Pembangunan GKB UM mendapat pendanaan Project 4 in 1 dari the Islamic Development Bank (IsDB). Dalam Konsorsium 4 in 1, Universitas Negeri Malang mengemban tugas menjadi Pusat Unggulan (Center of Excellence) bidang Inovasi Pembelajaran (Learning Innovation).

Menteri Nasir memaparkan bahwa revolusi industri 4.0 telah membawa perubahan besar di berbagai bidang kehidupan, termasuk di sektor pendidikan . Sistem pembelajaran konvensional akan bertransformasi ke arah online learning. Oleh karena itu UM yang menjadi Pusat Unggulan di bidang Learning Innovation harus bisa menggali riset dan inovasi yang dapat menjawab tantangan pembelajaran di era revolusi 4.0.

"Melalui Project 4 in 1 IsDB ini, saya harap UM dapat menjadi ‘leader’ di bidang ‘learning innovation’. Eranya disruptif, 'face to face' learning akan mulai ditinggalkan, maka perlu inovasi 'disruptif learning' di UM untuk menjawab tantangan ini," tutur Menristekdikti dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.

Menteri Nasir menambahkan UM harus mulai memanfaatkan teknologi terbaru seperti artificial intelligence untuk inovasi pembelajaran.

"Selama ini distance learning yang dilakukan sebagian besar masih berbentuk power point, saya rasa tidak cukup karena itu tidak interaktif. Dengan menggunakan teknologi seperti artificial intelligence dan virtual reality, perkuliahan daring dapat berlangsung secara interaktif layaknya kuliah tatap muka di kelas," jelas Menristekdikti.

Menteri Nasir berharap peresmian gedung kuliah ini mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di UM. GKB ini dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk pembelajaran biasa, namun bagaimana pembelajaran yang mampu mengakomodir kebutuhan pasar dan menciptakan inovasi baru di dunia pendidikan perguruan tinggi.

"Setelah peresmian ini, kami tidak banyak menuntut, yang terpenting bagaimana kampus bisa mencerdaskan anak bangsa dan semakin meningkatkan kualitasnya terlebih di era disruptif learning innovation," lanjutnya

Rektor UM Rofi’udin dalam sambutannya menjelaskan Gedung Kuliah Bersama ini terdiri dari dua gedung yang memiliki tipikal yang sama dengan sembilan lantai yang dimanfaatkan untuk kegiatan perkuliahan.

Baca juga: Menristekdikti bagikan tiga kunci literasi yang perlu dikuasai
Baca juga: Menristekdikti dorong perguruan tinggi miliki STP

Pewarta: Indriani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019