Jakarta (ANTARA) - Puluhan ribu masyarakat Manokwari menyemut di Lapangan Borarsi, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Rabu, untuk menghadiri acara Deklarasi Damai.

Deklarasi damai dibacakan Ketua DPR Papua Barat Pieter Kondjol.

Ada empat hal dalam deklarasi, yakni pertama, menjaga perdamaian di seluruh wilayah Provinsi Papua Barat. Kedua, setia kepada Pancasila, UUD 1945 dan NKRI. Ketiga, menjaga dan merawat Bhinneka Tunggal Ika, kita semua bersaudara, saling menghormati, menghargai dan melindungi sesama anak bangsa. Keempat, damai Papua Barat, damai Indonesiaku.

Dalam kesempatan itu Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan menyerukan untuk kembali bersatunya warga Manokwari demi kehidupan yang aman, damai dan sejahtera.

Juga baca: Papua Terkini - Warga dukung Deklarasi Damai Manokwari

Juga baca: Persoalan Papua harus diselesaikan dengan pendekatan kultural

Juga baca: Anggota DPR ingatkan penanganan Papua harus komprehensif

"Kita sepakati deklarasi damai, karena damai itu indah, ekonomi lancar, anak bisa sekolah, tidak ada ketakutan lagi, demonstrasi ini sudah berjalan sejak 19 Agustus, ini jadi pengalaman yang baik untuk kita, kedepannya marilah bersatu. Tuhan dengar pernyataan kita, perwakilan dari pemerintah, masyarakat adat, tokoh agama, tokoh pemuda, sudah tanda tangani Deklarasi Damai. Mari kita jaga Tanah Papua Barat, Manokwari tercinta," kata Mandacan.

Deklarasi damai ditandatangani seluruh pejabat Papua Barat di antaranya Mandacan, Wagub Papua Barat Mohamad Lakotani, Panglima Kodam XVIII/Kasuari Mayor Jenderal TNI Joppye Onesimus Wayangkau, Kepala Polda Papua Barat Brigjen Pol Herry Rudolf Nahak, Ketua MRP Papua Barat Max Ahoren, Bupati Manokwari Demas P. Mandacan, Wabup Manokwari Edi Budoyo dan sejumlah tokoh adat, tokoh agama dan tokoh pemuda.

Deklarasi damai dilakukan setelah terjadinya aksi demonstrasi berujung ricuh di Papua Barat pada pertengahan Agustus 2019 lalu.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019