Jakarta (ANTARA) - Tiga calon ketua umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) untuk periode 2019-2022 menyampaikan bahwa pelatihan dan pendampingan bagi para pengusaha muda nasional menjadi salah satu perhatiannya dalam mengemban tugas.

Calon Ketua Umum HIPMI Bagas Adhadirgha mengatakan akan menjadikan HIPMI sebagai pusat inkubator bisnis bagi para pengusaha muda nasional melalui tiga dukungan mendasar, yakni mentoring, networking, dan financing.

"Pertama-tama, kami akan mendukung berupa mentoring, yaitu pelatihan dan pendampingan dalam segala aspek business management, finance, marketing dan entrepreneurship, juga mempersiapkan bisnis di era digitalisasi," papar Bagas yang juga Founder sekaligus CEO Asia Aero Technology di Jakarta, Senin.

Baca juga: Presiden Jokowi tangkap isyarat Ketum HIPMI Bahlil soal menteri

Networking, lanjut dia, merupakan aspek penting dalam berjalannya suatu bisnis. Maka itu, HIPMI akan menyediakan akses pasar dan akses kolaborasi bagi para pengusaha, khususnya yang menjadi anggota HIPMI.

"Dan yang cukup krusial adalah financing, yaitu dukungan akses terhadap pembiayaan, investasi ataupun 'scaling up' pada seluruh anggota pengusaha HIPMI" kata Bagas yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang IX Internasional dan Pariwisata HIPMI itu.

Sementara itu pesaingnya, yakni Ajib Hamdani yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bendahara Umum HIPMI mengatakan akan mendesain HIPMI menjadi lebih memiliki nilai tambah bagi enterprenuer di dalam negeri.

"HIPMI punya kelas untuk mendorong itu dan enterprenuer menjadi bagian dari tuan rumah di negeri sendiri," katanya.

Baca juga: Ketum HIPMI terpilih diharapkan proaktif ciptakan wirausahawan baru

Calon ketua umum lainnya, Mardani H. Maming mengatakan bahwa dirinya siap membawa HIPMI hingga melahirkan entrepreneur-entrepreneur berjiwa nasionalis.

"Pengusaha di Indonesia setiap tahun pasti mengalami peningkatan, tapi bukan hanya kuantitas yang harus diperhatikan tetapi juga kualitas para pengusaha agar bisa bertahan dan bersaing di dalam dunia usaha," kata Mardani yang juga CEO PT Batulicin 69 dan PT Maming 69 itu.

Ia menambahkan bahwa jika tidak ada penambahan kualitas pada para pengusaha akan sulit untuk bisa naik kelas, hal ini dijelaskan karena ia mengerti dan merasakan jatuh bangunnya dalam dunia usaha.

"Dalam meningkatkan kualitas para pengusaha yang pasti kita akan melakukan pelatihan serta pendampingan untuk memastikan dan menyiapkan usaha yang sedang di jalankan bisa bersaing di era Industrialisasi 4.0," paparnya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019