Manado (ANTARA) - Kepolisian Daerah Sulawesi Utara meningkatkan pengamanan seluruh markas komando pascaledakan bom bunuh diri yang terjadi di Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu.

"Secara prosedur kami melakukan peningkatan kewaspadaan, peningkatan pengamanan khususnya di markas Polda, Polres, Polsek di jajaran Polda Sulut," kata Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abast, di Manado, Rabu.

Baca juga: Pasca bom bunuh diri Polri imbau masyarakat tenang

Ia mengatakan Polda Sulut juga melakukan penambahan personel, penguatan, dan peningkatan pengamanan, khususnya personel yang ada dalam pos pelayanan yang dekat dengan masyarakat namun jauh dari permukiman.

Terkait dengan peningkatan kewaspadaan ini, Polda Sulut juga melakukan imbauan kepada masyarakat untuk waspada terhadap hal-hal yang mencurigakan.

"Mari kita bersama-sama mengantisipasi," katanya.

Baca juga: Gubernur Sumut minta masyarakat percayai aparat tangani kasus bom

Ia mengatakan peningkatan pengamanan dan kewaspadaan saat ini memang bersifat temporer, artinya melihat situasi yang ada.

"Di mana situasi yang meningkat memerlukan kewaspadaan kita bersama dengan seluruh elemen masyarakat, tentu kita akan lakukan pengamanan-pengamanan secara bersama," katanya.

Baca juga: DPR: Bom medan tunjukan aksi teroris belum tuntas sepenuhnya

Ia juga mengimbau kepada masyarakat Sulut untuk tidak takut dengan ancaman teror.

"Mari kita lawan bersama, untuk tidak takut, tetap beraktivitas seperti biasa. Polda Sulut beserta seluruh jajaran Polres dan Polsek akan tetap melakukan pemantauan aktivitas masyarakat dan kami jamin seluruh kegiatan masyarakat akan tetap kita monitor dan waspadai," katanya.

Baca juga: Gubernur Sumut minta masyarakat tetap tenang

Ia berharap masyarakat bijaksana dalam bermedia sosial, untuk tidak menyebarkan foto ataupun video peristiwa di Polrestabes Medan tersebut.

"Ini merupakan peristiwa teror, kalau kita ikut menyebarkan berarti kita ikut memberikan rasa takut, dan ini adalah tujuan dari pelaku teror," katanya.

"Jika mendapatkan gambar atau video tersebut, cukup sampai di kita saja dan kalau perlu dihapus, jangan sebarkan lagi. Cukup hentikan dan tidak menyebarkan supaya masyarakat tidak semakin takut dan resah untuk beraktivitas," kata Jules Abast.
 

Pewarta: Jorie MR Darondo
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019