Sleman (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta melantik sebanyak 85 anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Sleman 2020, Sabtu.

Pelantikan dilakukan Ketua KPU Sleman Trapsi Haryadi, dengan semua anggota PPK terlantik menggunakan pakaian adat Jawa.

Pelantikan juga dihadiri Bupati Sleman Sri Purnomo, Pj Sekda Sleman Hardo Kiswoyo, dan camat se-Kabupaten Sleman serta komisioner KPU Sleman dan perwakilan KPU DIY.

Trapsi Haryadi mengatakan anggota PPK masing-masing kecamatan lima orang sehingga jumlah keseluruhan 85 orang terdiri dari 50 laki-laki dan 35 perempuan.

"PPK merupakan kaki-kaki KPU Sleman untuk dapat menapak di tengah-tengah masyarakat, sehingga menjadi institusi yang sangat strategis dalam melaksanakan setiap tahapan pilkada agar berjalan lancar," katanya.

Menurut dia, PPK bukan satu-satunya elemen dalam kesuksesan Pilkada Sleman, tetapi di samping ada elemen yang lain yakni Camat, Danramil dan Kapolsek yang menjadi elemen strategis dalam Pilkada Sleman, sehingga perlu dirangkul bagi kesuksesannya.

"KPU diberikan otoritas dalam melaksanakan Pilkada Sleman namun elemen strategis lain juga penting sehingga diperlukan selalu koordinasi sehingga seluruh tahapan Pilkada Sleman dapat berjalan dengan baik dan lancar," katanya.

Sedangkan Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, tugas PPK sangat penting dalam menjalankan tahapan Pilkada Sleman yang diselenggarakan 23 September 2020.

"Walaupun di Sleman calon bupati dan calon wakil bupati masih adem ayem, namun optimistis mendekati akhir pendaftaran akan dapat muncul calon," katanya.

Ia mengatakan, PPK menjadi instrumen yang sangat penting bersama KPU di lapangan untuk itu diperlukan kolaborasi bukan individual.

"Artinya bersama-sama ikut mensukseskan Pilkada Sleman yakni dengan Camat, Danramil dan Kapolsek di wilayah akan membantu dan tidak perlu ragu-ragu dalam berkomunikasi dan berkoordinasi demi mensukseskan Pilkada Sleman," katanya.

Menurut dia, suskesnya Pilkada Sleman indikatornya adalah partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya tinggi. Kalau sebelumnya partisipasi masyarakat yang ikut Pilkada Sleman 84 persen, untuk 2020 diharapkan bisa meningkat.

"Dan yang penting lagi terciptanya kondisi dinamis dan semua masyarakat dan calon bisa menerima hasil pilihan masyarakat," katanya.

Sri Purnomo juga berpesan kepada para PPK untuk melaksanakan tugas secara profesional, cerdas dan bertindak senetral mungkin. PPK jangan sampai ada yang terkotori tindakan yang tidak terpuji, tindakan yang tidak netral, sampai dibawa ke ranah hukum.

"Aparat Kecamatan, Polsek dan Koramil akan terus mendampingi dan tim sukses juga akan selalu mengawasi dalam proses tahapan pilkada sampai dengan perhitungan angka demi angka. Kalau dilakukan secara profesional, jujur dan apa adanya pasti tidak akan terjadi masalah dalam pelaksanaannya, sehingga akan dapat terpilih Bupati dan Wakil Bupati Sleman yang akan melanjutkan proses pembangunan yang lebih baik lagi di masa yang akan datang," katanya.

Baca juga: Bawaslu Kalsel: Pilkada kabupaten banyak calon hingga rentan sengketa

Baca juga: Pangdam II/Sriwijaya tekankan netralitas prajurit di Pilkada 2020

Baca juga: Kapolda Sumbar minta siswa bintara jaga netralitas

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2020