Jakarta (ANTARA) - Pengurus Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) masih menunggu pengumuman dari Federasi Bulu Tangkis Internasional (BWF) terkait turnamen kualifikasi pengganti menuju Olimpiade Tokyo 2020 yang sebelumnya ditangguhkan akibat pandemi COVID-19.

Sekretaris Jenderal PBSI Achmad Budiharto di Jakarta, Sabtu, mengatakan, pengumuman tersebut nantinya akan menjadi acuan BWF untuk menentukan para atlet yang lolos menuju Tokyo 2020.

"Kami takutnya ada turnamen (kualifikasi) tambahan. Maka dari itu, kita enggak boleh takabur, tetap kita tunggu diumumkan secara resmi siapa-siapa yang lolos ke Olimpik," kata Budi kepada ANTARA.

"Barangkali nanti BWF punya pertimbangan lain, seperti menambah ekstra turnamen yang sudah dihentikan. Kita tidak bisa memastikan sampai BWF secara resmi mengumumkan urutan peserta Olimpiade baru kita bisa lega," ujarnya menambahkan.

Baca juga: Lima kualifikasi Olimpiade bulu tangkis dibatalkan karena virus corona
Baca juga: IOC akui bahas skenario Olimpiade tapi bukan pembatalan


Apabila BWF tidak menggelar turnamen pengganti yang berarti perhitungan poin Olimpiade ditutup pada event terakhir di All England, maka menurutnya, target Indonesia untuk mengirimkan 13 atlet ke pesta olahraga empat tahunan itu bisa tercapai.

"Kalau lihat urutan ranking Road to Olympics sampai dengan Kamis (19/3), itu tercapai karena ranking Hafiz/Gloria tetap ada di ranking delapan," katanya.

Meski begitu, Budi menegaskan bahwa nama-nama pemain yang lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 masih belum dipastikan mengingat BWF hingga kini belum mengeluarkan aturan baru soal kualifikasi Olimpiade.

Baca juga: Thomas & Uber Cup 2020 diundur akibat virus corona
Baca juga: PBSI sambut baik penundaan Piala Thomas dan Uber


PBSI memang menargetkan bisa mengirimkan 13 perwakilannya ke Olimpiade 2020. Namun baru 11 pebulu tangkis yang dipastikan lolos menuju Tokyo.

Kesebelas wakil tersebut adalah Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Gregoria Mariska Tanjung, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

Sementara pasangan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja yang kini menduduki peringkat kedelapan sangat rentan tergeser oleh pasangan di urutan kesembilan asal Hongkong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet dengan selisih sekitar 300 poin.

BWF sebelumnya memutuskan untuk menangguhkan seluruh turnamen mereka, di antaranya Swiss Open, India Open, Orleans Masters, Malaysia Open, Singapore Open dan Badminton Asia Championships yang merupakan babak kualifikasi terakhir menuju Olimpiade Tokyo.

Penangguhan seluruh turnamen kualifikasi itu pun mengundang reaksi dari para pebulu tangkis di dunia. Mereka mendesak BWF agar mempertimbangkan untuk memperpanjang periode kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.

Baca juga: Corona mewabah, kejuaraan bulu tangkis Asia di Manila ditunda
Baca juga: Geser jadwal Olimpiade lebih mungkin ketimbang pembatalan

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020