Banjarmasin (ANTARA) - Direktur Lalu Lintas Polda Kalimantan Selatan Kombes Pol Andi Azis Nizar mengatakan tidak ada laporan dari aparat kepolisian di lapangan yang menyatakan adanya warga Kalimantan Selatan mudik keluar kota semenjak ditetapkannya larangan mudik lebaran karena wabah COVID-19.

"Sampai dengan saat ini warga kita yang ke luar daerah lain itu saya tidak dapat laporan diputarbalikkan," ujarnya di Banjarmasin, Rabu.

Bahkan, tutur dia, tidak ada ditemui ada upaya lain para pemudik untuk mengakali atau mengelabui para petugasnya di lapangan untuk bisa lolos mudik lebaran ke kampung halaman.

"Seperti diberitakan, misalnya saudara-saudara kita di Sumatra atau di daerah Jawa mereka masuk truk, seolah-olah truk itu tidak ada muatan, padahal ada orang yang mau mudik," paparnya.

Baca juga: 82.971 kendaraan tinggalkan Jakarta lewat Tol Jakarta-Cikampek
Baca juga: Mudik dari Jakarta, artis dangdut Selfi LIDA dikarantina di Soppeng
Baca juga: Cegah COVID-19, MUI NTT imbau umat Islam tunda mudik Lebaran


"Atau ada akal-akalan lain naik bus bersembunyinya di tempat barang, ada berbagai cara lagi untuk bisa mudik dengan cara sembunyi-sembunyi itu, kita bersyukur hingga kini di daerah kita tidak ada," tuturnya.

Memang, kata Andi Azis, ada laporan dari Kasad Lantas beberapa mobil yang diketahui membawa pemudik atau ingin mudik diputar balikkan, namun itu dari luar daerah untuk masuk ke wilayah Kalsel.

"Tidak lebih lima kendaraan juga, hingga tidak signifikan," ujarnya.

Dia berharap, kepatuhan masyarakat untuk sementara ini tidak mudik ke kampung halaman terus berlangsung hingga ditetapkannya wabah virus COVID-19 ini berakhir atau sudah dapat dikendalikan.

"Kebijakan pemerintah untuk melarang mudik ini bukan untuk pemerintah, tapi untuk masyarakat dan diri kita masing-masing agar tidak menyebar virus COVID-19 ke orang tercinta di kampung halaman," ucapnya.

Andi Azis menyatakan, sejak awal Ramadhan lalu, pihaknya sudah mengintensifkan penjagaan lalu lintas, khususnya di Banjarmasin yang mulai menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 ini.

"Ada sebanyak 3000 petugas kita yang selalu menjaga arus lalu lintas di provinsi ini tetap lancar dan semua pengendara taat aturan," tuturnya.

Dia pun menyampaikan, dengan adanya wabah virus COVID-19 ini, di mana aktivitas masyarakat di jalan berkurang drastis, maka angka kecelakaan pun menjadi sangat turun.

"Bahkan lebih 50 persen angka kecelakaan berkurang dari tahun lalu saat ramainya mudik lebaran," ujarnya.


 

Pewarta: Sukarli
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020