Kolombo (ANTARA News/AFP) - Sri Lanka memburu tim penyerang bom bunuh diri Macan Tamil yang dituduh merencanakan pembunuhan pejabat tinggi pertahanan yang juga saudara presiden, demikian diumumkan polisi, Senin.

Badan Intelijen Negara (SIS) menemukan peledak, jaket bunuh diri, amunisi dan sebuah senjata otomatis yang telah direncanakan digunakan untuk menyerang Menteri Pertahanan Gotabhaya Rajapakse, kata polisi dalam sebuah pernyataan.

Polisi tidak menyebutkan kapan barang-barang itu ditemukan namun mengatakan, penemuan di pusat kota Kolombo itu dimungkinkan setelah operasi intelijen selama beberapa bulan.

Pemerintah pada pertengahan Mei mengklaim telah membasmi kepemimpinan Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE) dan mengakhiri konflik etnik mematikan yang berlangsung hampir empat dasawarsa.

"Rencananya adalah melancarkan serangan gerilya terhadap konvoi menteri pertahanan dan jika ia selamat maka (penyerang) akan menggunakan seorang wanita pembom bunuh diri di rute menuju rumah sakit," kata polisi dalam pernyataan itu.

"Pencarian sedang dilakukan untuk menemukan sepeda-motor yang akan digunakan dalam serangan itu dan penyerang-penyerang bom bunuh diri," katanya.

Rajapakse selamat dalam usaha pembunuhan yang dilakukan seorang penyerang bom bunuh diri pada Desember 2006.

Pemerintah Sri Lanka pada 18 Mei mengumumkan berakhirnya konflik puluhan tahun dengan Macan Tamil setelah pasukan menumpas sisa-sisa kekuatan pemberontak tersebut dan membunuh pemimpin mereka, Velupillai Prabhakaran.

Pernyataan Kolombo itu menandai berakhirnya salah satu konflik enik paling lama dan brutal di Asia yang menewaskan puluhan ribu orang dalam berbagai pertempuran, serangan bunuh diri, pemboman dan pembunuhan.

Macan Tamil juga telah mengakui bahwa Velupillai Prabhakaran tewas dalam serangan pasukan pemerintah Sri Lanka.

Juga dinyatakan tewas dalam operasi final militer adalah dua deputi Prabhakaran -- pemimpin Macan Laut Kolonel Soosai dan kepala intelijen LTTE Pottu Amman.

Tokoh penting lain Macan Tamil yang juga tewas adalah putra Prabhakaran dan calon penggantinya, Charles Anthony (24), pemimpin sayap politik B. Nadesan dan pemimpin Sekretariat Perdamaian LTTE yang sudah tidak berfungsi lagi, S. Pulideevan.

Presiden Sri Lanka Mahinda Rajapakse telah beberapa kali mendesak pemberontak Macan Tamil menyerah untuk menghindari pembasmian total.

Rajapakse, yang juga panglima tertinggi angkatan bersenjata, juga menolak seruan-seruan bagi gencatan senjata dan menekankan bahwa Macan Tamil harus meletakkan senjata dan mengizinkan warga sipil keluar dari daerah-daerah yang masih mereka kuasai.

Sebelum dikalahkan total, gerilyawan Tamil dikepung selama berbulan-bulan di sebuah daerah hutan kecil oleh pasukan yang hampir mengakhiri perang separatis mereka.

Macan Tamil mengakui telah kehilangan sejumlah wilayah dalam pertempuran dengan pasukan pemerintah dan menuduh Kolombo membunuhi warga sipil.

Militer membantah hal itu dan mengatakan, warga sipil yang melarikan diri ditembaki oleh pemberontak yang ingin menahan penduduk desa sebagai tameng manusia.

Pertempuran antara pasukan pemerintah dan pemberontak LTTE meningkat sejak pemerintah secara resmi menarik diri dari gencatan senjata enam tahun pada Januari 2008.

Pembuktian independen mengenai klaim-klaim jumlah korban mustahil dilakukan karena pemerintah Kolombo melarang wartawan pergi ke zona-zona pertempuran.

Lebih dari 70.000 orang tewas dalam konflik separatis panjang di Sri Lanka sejak 1972.

Sekitar 15.000 pemberontak Tamil memerangi pemerintah Sri Lanka dalam konflik etnik itu dalam upaya mendirikan sebuah negara Tamil merdeka.

Masyarakat Tamil mencapai sekitar 18 persen dari penduduk Sri Lanka yang berjumlah 19,2 juta orang dan mereka terpusat di provinsi-provinsi utara dan timur yang dikuasai pemberontak.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009