ada juga yang melakukan lari secara virtual
Jakarta (ANTARA) - Figur publik yang aktif berolahraga lari Melanie Putria mengatakan saat ini para pelari sangat merindukan kegiatan berlari bersama dengan sahabat dan komunitasnya yang tidak bisa dilakukan pada masa pandemi COVID-19.

"Ketika harus berlari sendiri, terasa ada yang hilang karena tidak bersama sahabat atau komunitasnya," kata Melanie dalam acara bincang-bincang Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang dipantau melalui akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta, Minggu.

Melanie mengatakan terjadi perubahan dengan kegiatan lari pada saat pandemi COVID-19, yaitu menjadi dilakukan sendiri-sendiri dan terbatas di lingkungan masing-masing saja.

Baca juga: KONI Pusat bantu kembalikan atlet ke pelatnas saat normal baru
Baca juga: NOC: Normal baru dorong pengembangan kreativitas pembinaan atlet


Selain itu, komunikasi dengan sesama anggota komunitas lari juga dilakukan dengan melakukan kegiatan olahraga secara daring.

"Ada juga yang melakukan lari secara virtual. Dia merekam jalanan di Menteng, lalu dijadikan video sambil dia berlari menggunakan treadmill sehingga seolah-olah sedang berlari di sana," tuturnya.

Tentang protokol kesehatan saat berolahraga, Melanie mengatakan para pelari tidak dianjurkan menggunakan masker saat berlari. Berlari menggunakan masker akan mengurangi asupan oksigen yang diperlukan saat berlari.

"Apalagi kalau kita tidak tahu kita punya penyakit bawaan. Kalau berlari menggunakan masker, kita bisa terkena hipoksia atau kekurangan oksigen," katanya.

Bila memang memutuskan untuk berlari di luar ruangan, yang penting memperhatikan jarak dengan orang lain. Hindari berlari secara berkelompok atau kerumunan.

"Saat ini kita sedang berlatih menuju normal baru. Jadi memang harus beradaptasi," ujarnya. 

Baca juga: KONI minta pelatih buat program latihan baru
Baca juga: IBL susun protokol latihan klub saat normal baru

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020