Makassar (ANTARA) - Operasi pencarian korban pascabencana banjir bandang dan tanah longsor di Desa Rumbia, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Jumat (12/6), akhirnya resmi ditutup.

"Sudah selesai, karena empat korban sudah ditemukan. Semua dalam keadaan meninggal dunia," ujar Kepala Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Makassar, Mustari saat dikonfirmasi, Rabu.

Dengan penutupan operasi pencarian tersebut, maka seluruh organ Basarnas yang bertugas selama pencarian korban di titik lokasi tanah longsor dan daerah bantaran sungai di sekitar tempat kejadian sudah ditarik kembali.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jeneponto, Mus Mulyadi juga mengatakan operasi pencarian korban sudah dihentikan dan secara resmi ditutup, mengingat seluruh korban yang dilaporkan telah ditemukan.

Baca juga: Jasad korban longsor Jeneponto kembali ditemukan

Baca juga: PLN ingatkan warga, pastikan rumah kering sebelum listrik dinyalakan


"Iya sudah ditutup, karena empat korban yang hilang itu sudah ditemukan. Semua dalam keadaan meninggal dunia. Penutupan kemarin, setelah korban terakhir ditemukan," tuturnya.

Mengenai berapa jumlah kerugian materi, ia menyatakan belum bisa diakumulasi secara keseluruhan, sebab masih dalam proses pendataan.

"Untuk taksiran kerugian, sementara masih melakukan pendataan karena akses jalan baru terbuka (pascabencana). Insya Allah akan dilaporkan secepatnya," kata Mulyadi

Musibah tanah longsor tersebut diduga akibat hujan deras dengan intensitas di atas normal saat itu, ditambah alih fungsi lahan secara berlebihan oleh masyarakat. Sehingga ketahanan struktur tanah tidak mampu menampung air, maka terjadilah longsor.

Sebelumnya, Tim Search and Rescue (SAR) gabungan berhasil menemukan jasad empat korban yang masih dalam satu rumpun keluarga itu. Empat korban ini dilaporkan hilang setelah bencana banjir bandang dan tanah longsor di Desa Rumbia, pada Jumat (12/6), masing-masing Daeng Madeng (60), Abu (60), Neneng Daeng Nino (60), dan Alang (13).

Jasad keempat korban ditemukan di tempat terpisah, bahkan pencarian dilakukan selama empat hari. Penemuan pertama yakni Daeng Madeng pada Sabtu (13/6) oleh tim SAR gabungan. Ia tertimbun tanah di dekat tumpukan bambu lokasi longsor dekat rumahnya dalam kondisi meninggal dunia.

Selanjutnya, jenazah Abu ditemukan mengapung di pinggir aliran sungai daerah Sapanang, Kecamatan Binamu, pada Ahad (14/6). Kemudian pada Senin (15/6) satu lagi korban terindentifikasi bernama Alang. Jasadnya ditemukan di Desa Kayuloe Barat, 25 kilometer dari lokasi longsor.

Korban kemungkinan terbawa arus saat banjir bandang.

Sedangkan korban terakhir terindentifikasi bernama Neneng Daeng Nino ditemukan pada Selasa (16/6) di pinggir sungai, Dusun Belong, Desa Rumbia, Kecamatan Rumbia, Jeneponto, sekitar tiga kilometer dari lokasi longsor, juga terseret arus saat banjir bandang.*

Baca juga: PMI mobilisasi relawan bantu penanganan longsor dan banjir di Sulsel

Baca juga: Tiga korban longsor di Jeneponto belum ditemukan

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020