Kita tidak bisa membayangkan kalau mereka yang berada di usia produktif ternyata tidak produktif, tidak memiliki kompetensi,
Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mendorong semakin banyak pelatihan yang membangun sumber daya manusia (SDM) agar periode bonus demografi Indonesia dapat dimanfaatkan dengan baik.

"Kita tidak bisa membayangkan kalau mereka yang berada di usia produktif ternyata tidak produktif, tidak memiliki kompetensi," kata Menaker ketika memberikan sambutan dalam penandatanganan kerja sama pembangunan BLK Komunitas di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Selasa.

Indonesia telah memasuki periode bonus demografi dengan puncaknya akan terjadi pada 2030 saat penduduk usia produktif lebih banyak dari yang tidak produktif. Menaker menegaskan bahwa itu adalah peluang emas yang harus dimanfaatkan sebaiknya-baiknya untuk modal pembangunan.

Saat ini saja, kata Menaker, meski Indonesia memiliki penduduk paling banyak di ASEAN tapi masih tertinggal terkait pembangunan kemampuan SDM dibandingkan negara-negara lain di regional tersebut.

Tantangan Indonesia dalam sektor ketenagakerjaan adalah karena mayoritas pekerja masih didominasi dengan pekerja tingkat pendidikan SMP ke bawah. Sekitar 56 persen pekerja Indonesia bergerak di sektor informal dan pekerja usia 15-24 tahun lulusan SMA/SMK menjadi penyumbang terbesar angka pengangguran.

Baca juga: Menaker apresiasi peserta pelatihan BLK tanggap COVID-19

Baca juga: Watimpres imbau tak perlu buru-buru bangun 1.000 BLK Komunitas

Baca juga: Data sensus penduduk momentum lahirkan kebijakan untuk bonus demografi


Tingkat kemampuan yang rendah, kata Ida, mempengaruhi tingkat produktivitas dan kondisi seperti itu akan mempengaruhi kondisi bonus demografi Indonesia. Karena itu, langkah untuk membangun SDM perlu dilakukan agar bonus demografi itu dapat membantu pembangunan nasional.

"Asalkan kita sungguh-sungguh mempersiapkannya, mau melakukan akselerasi, saya yakin dan percaya bonus demografi akan kita dapatkan," katanya.

Salah satu caranya adalah dengan memperkuat program pendidikan dan pelatihan vokasi, yang berada di bawah wewenang Kemnaker. Dalam salah satu cara mewujudkannya adalah dengan memperkuat balai latihan kerja (BLK) yang dimiliki oleh kementerian dan pemerintah daerah.

BLK di bawah Kemnaker kini sudah berada di 15 provinsi dan upaya sedang dilakukan untuk memperluasnya di seluruh provinsi Indonesia.

Sambil melakukan itu, Kemenaker membantu pembangunan BLK Komunitas dengan sudah terdapat 1.113 BLK Komunitas dan rencananya akan ditambah 1.000 lagi pada 2020, demikian Ida Fauziyah.

Baca juga: Kemenaker alokasikan 70 persen anggaran untuk pengembangan sdm

Baca juga: Menteri KP katakan SDM kelautan harus siap hadapi "Society 5.0"

Baca juga: Tingkatkan SDM, UI-BPJAMSOSTEK jalin pelatihan vokasi dan sertifikasi

Baca juga: Pakar SDM ingatkan pentingnya pelatihan bagi karyawan

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020