Jombang (ANTARA News) - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin, menyatakan, kontroversialisme Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sangat bermanfaat bagi bangsa ini.

"Banyak ide kontroversial beliau, tapi semuanya banyak memberikan manfaat bagi bangsa dan negara ini," katanya saat ditemui usai mengikuti prosesi pemakaman Gus Dur di Pondok Pesantren (PP) Tebuireng, Cukir, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis.

Ia menambahkan, manfaat dari kontroversialisme Gus Dur itu, di antaranya untuk pengembangan dan penguatan kemajemukan yang sangat dibutuhkan oleh bangsa ini.

"Kontroversialisme Gus Dur itu sangat dibutuhkan dalam penguatan kemajemukan bangsa ini, selain dorongan demokratisasi yang telah lama ditanamkan oleh beliau," kata Din yang saat itu mengenakan kain sarung dan baju koko warna cokelat lengkap dengan peci hitam.

Oleh karena itu, lanjut dia, wajar kalau yang merasa kehilangan atas wafatnya Gus Dur bukan hanya warga Nahdlatul Ulama (NU), melalinkan juga seluruh umat Islam, termasuk warga Muhammadiyah.

"Kami mewakili seluruh keluarga besar Muhammadiyah menyatakan takziyah dan rasa duka cita yang sangat mendalam teriring doa, semoga Allah swt mengampuni dosa-dosa beliau dan menjadikannya ahli surga," kata Din disambut ucapan "Amien" dari para pentakziyah.

Gus Dur wafat di usianya yang ke-69 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Rabu (30/12) lalu pukul 18.45 WIB dengan meninggalkan seorang istri dan empat orang anak perempuan.

Mantan Presiden RI itu dimakamkan di sebelah utara pusara kakeknya, K.H. Hasyim Asy`ari yang juga salah satu pendiri NU pada 1926. Pemakaman Gus Dur dilakukan dengan upacara kenegaraan yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009