Temanggung (ANTARA) - Pasar Tani Kranggan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menyelenggarakan kontes sangrai kopi secara tradisional yang diikuti oleh belasan kelompok wanita tani (KWT).

Pengelola Pasar Tani Kranggan Damar Sulistyo di Temanggung, Minggu, mengatakan kontes sangrai kopi tradisional ini diikuti oleh 17 KWT di Kecamatan Kranggan.

Pada kontes sangrai kopi tersebut para peserta menggoreng kopi menggunakan wajan tanah dan tungku dengan pengapian berbahan bakar kayu.

Damar menyampaikan maksud dan tujuan kontes sangrai kopi ini untuk menggali kembali penyajian kopi secara tradisional yang dilakukan oleh nenek moyang.

"Kegiatan ini sekaligus untuk memperkenalkan, mengedukasi pada generasi muda pengolahan kopi secara tradisional dan saya yakin hal ini bisa dikembangkan menjadi brand kopi tradisional di Kecamatan Kranggan," katanya.

Penilaian dalam kontes sangrai kopi tradisional ini meliputi teknik pengapian, menyangrai, penirisan, penyeduhan, penyajian, cita rasa kopi, keluwesan dan kemeriahan penampilan, dan kerja sama tim.

Damar mengatakan penyelenggaraan kontes sangrai kopi tradisional ini juga dalam memperingati ulang tahun kedua Pasar Tani.

"Kami berharap dengan geliat ekonomi produktif di pasar tani ini bisa membangkitkan perekonomian khususnya di Kecamatan Kranggan," katanya.

Ia berharap pasar tani yang buka setiap hari Minggu ini menjadi arena promosi desa se-Kecamatan Kranggan.

"Semua potensi desa bisa digelar di pasar tani ini, bukan hanya hasil pertanian saja, tetapi tidak menutup kemungkinan produk kerajinan dan hasil UMKM lainnya yang merupakan potensi desa bisa dipasarkan di sini," katanya.

Baca juga: Ramadhan, Pasar mitra tani Yogyakarta alami kenaikan permintaan pangan
Baca juga: Sambangi Mentan, Bukalapak ingin kerja sama jual hasil pertanian
Baca juga: Kadin apresiasi Pasar Tani Kementan fasilitasi belanja daring

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020