Jakarta (ANTARA) - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga di Jakarta, Rabu, mengajak negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa di Asia Tenggara (ASEAN) untuk meningkatkan konektivitas di kawasan Indo-Pasifik.

"Jika Jepang dan ASEAN dapat saling meningkatkan konektivitas (di Indo-Pasifik, red), maka itu akan membawa kemakmuran dan menguatkan fondasi Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata PM Suga saat menyampaikan sambutan saat sesi jumpa pers terbatas bersama media Jepang dan Indonesia.

Terkait tujuan itu, PM Suga mengumumkan Jepang telah membuka jalur penerbangan komersial dan membuka akses perjalanan untuk pelaku usaha asal Vietnam sejak bulan lalu.

"Untuk Indonesia, kami mulai berkoordinasi agar lalu lintas untuk ekspatriat kembali dibuka, sehingga mereka dapat melanjutkan bisnis setelah menjalani tes kesehatan," kata PM Suga.

Baca juga: PM Jepang ingin tunjukkan kepemimpinan aktif di Indo-Pasifik

Baca juga: PM Jepang dukung konsep Indopasifik ASEAN yang dipelopori Indonesia

Dalam kesempatan berbeda, Presiden RI Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/10) mengatakan ia dan PM Suga sepakat akan merampungkan pembahasan mengenai pembukaan jalur perjalanan khusus (travel corridor arrangement) untuk para pelaku bisnis dalam waktu satu bulan.

"Saya dan PM Suga telah sepakat mengenai pentingnya pembentukan travel corridor arrangement bagi business essential. Kita sepakat akan menugaskan menteri luar negeri Jepang dan Indonesia untuk menegosiasikan detail dan menyelesaikannya dalam waktu satu bulan," kata Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pernyataan pers usai menghadiri pertemuan bilateral bersama PM Suga di Istana Bogor.

Sementara itu, PM Suga mengatakan Pemerintah Jepang berkomitmen untuk melonggarkan aturan isolasi mandiri selama 14 hari untuk warga Indonesia setelah dua negara menyepakati pembukaan jalur perjalanan khusus tersebut.

"Kami memastikan akan memulai kembali perjalanan bagi pebisnis, termasuk perawat dan caregiver (perawat untuk orang lanjut usia, red) ... dan kami sepakat berkoordinasi secara erat untuk memulai kembali secepatnya perjalanan dengan tujuan bisnis dalam jangka pendek dengan melonggarkan isolasi mandiri selama 14 hari setelah memasuki negara tujuan," terang PM Suga saat menyampaikan pernyataan pers di Istana Bogor, Selasa.

Baca juga: Presiden Jokowi dan PM Jepang sepakati "Travel Corridor Arrangement"

Tidak hanya menyambung kembali perjalanan jalur udara, PM Suga dalam sesi jumpa pers terbatas hari ini, menyampaikan Jepang telah membantu Indonesia meningkatkan konektivitas maritim melalui pembangunan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Di samping itu, Jepang juga membantu mengembangkan sistem perkeretaapian di Indonesia dan Jepang.

"Kami juga akan melanjutkan penguatan di sektor infrastruktur, karena itu akan membantu meningkatkan konektivitas di Indo-Pasifik, yang juga akan bermanfaat bagi Jepang," kata PM Suga hari ini.

Suga memilih Indonesia dan Vietnam sebagai tujuan pertama lawatan luar negerinya setelah ia pada bulan lalu ditunjuk sebagai perdana menteri Jepang menggantikan Shinzo Abe yang mengundurkan diri karena sakit.

Dalam lawatannya ke Indonesia pada 20-21 Oktober, PM Suga mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Istana Bogor, Selasa (20/10), kemudian menemui Asosiasi Alumni Jepang di Indonesia (PERSADA), Rabu. Suga juga menemui media asal Jepang dan Indonesia pada sesi jumpa pers terbatas dan lanjut menemui asosiasi pengusaha Jepang di Indonesia.

Sebelum kembali ke Tokyo hari ini, PM baru Jepang itu menyempatkan diri mengunjungi Taman Makam Pahlawan Kalibata untuk memberi penghormatan kepada para pahlawan nasional Indonesia.

Baca juga: Presiden Jokowi: Indonesia-Jepang perkokoh kemitraan strategis

Baca juga: Presiden Jokowi sampaikan empat kesepakatan usai bertemu PM Suga

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2020