PMI mengeluarkan protokol kesehatan juga para calon pendonor
Jakarta (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) saat ini kekurangan stok darah antara 30 hingga 50 persen karena menurunnya jumlah pendonor di masa pandemi COVID-19 sehingga membutuhkan partisipasi masyarakat lebih banyak lagi untuk mendonor.

"Ketersediaan stok kami ini sangat kurang karena darah itu tidak punya pabrik, pabriknya adalah manusia. Saat ini kami kekurangan sekitar 30 sampai 50 persen," kata Ketua Bidang Unit Donor Darah PMI Pusat Linda Lukitari Waseso dalam keterangannya pada diskusi yang diselenggarakan di Graha BNPB dipantau di Jakarta, Jumat.

Dia menyebutkan saat ini stok darah yang ada di PMI hanya bisa memenuhi kebutuhan permintaan darah untuk dua hari. Jumlah ini menurun hingga separuhnya di mana di masa sebelum pandemi yaitu akhir tahun 2019 stok darah PMI bisa untuk memenuhi kebutuhan darah selama empat hari.

Linda mengatakan kurangnya pasokan darah ini terus terjadi selama pandemi COVID-19. Bahkan pada bulan Maret di mana kasus pertama COVID-19 diumumkan oleh pemerintah, stok darah di PMI menurun hingga 70 persen.

Pasokan darah yang menurun drastis hingga 70 persen juga sempat terjadi pada bulan Ramadhan di mana umat Muslim menjalani puasa di tengah pandemi.

Kurangnya pasokan darah tersebut tersebar secara merata di seluruh Indonesia. Linda menyebut kebutuhan pasokan darah di suatu wilayah tergantung dari jumlah penduduk daerah tersebut. WHO menyebutkan setidaknya terdapat pasokan darah sebanyak 20 persen dari jumlah penduduk suatu wilayah.

Oleh karena itu PMI mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mendonorkan darahnya agar bisa membantu pasien dengan penyakit yang membutuhkan transfusi darah secara rutin.

Linda mengatakan bahwa masyarakat tidak usah takut tertular virus COVID-19 ketika mendonorkan darahnya di unit donor darah PMI di seluruh Indonesia. Dia menyebutkan PMI telah menetapkan protokol kesehatan dan prosedur donor darah di tengah pandemi COVID-19 demi menjaga keamanan dan keselamatan pendonor dan petugas kesehatan.

"Di masa pandemi kami PMI mengeluarkan protokol kesehatan tidak hanya bagi kami, tapi juga para calon pendonor yang datang di 224 unit donor darah PMI di seluruh Indonesia," kata Linda.

Dia mengatakan pihaknya selalu mendisinfeksi sebanyak tiga kali sehari pada kursi donor, ruangan donor, dan peralatan donor. Petugas kesehatan juga mengenakan APD lengkap dalam proses pengambilan darah pendonor.

Linda juga menyebut hingga saat ini belum ada laporan dan belum ada bukti bahwa COVID-19 bisa menular melalui transfusi darah, melainkan paling banyak melalui droplet.

 

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020