Batan akan mengembangkan varietas lokal dengan menggandeng pemerintah daerah
Jakarta (ANTARA) - Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) hingga saat ini menghasilkan 44 varietas tanaman unggul dengan memanfaatkan teknologi nuklir.

"Di bidang pangan dan pertanian, hingga saat ini Batan telah menghasilkan 44 tanaman varietas unggul," kata Kepala Batan Anhar Riza Antariksawan dalam simposium virtual dalam rangkaian perayaan HUT Batan 2020 di Jakarta, Rabu.

Hal itu disampaikan Anhar dalam Simposium Bersama Indonesia-Jepang tentang Riset dan Pengembangan, Keselamatan dan Pendidikan tentang Nuklir (Indonesia-Japan Joint Symposium on Nuclear Research and Development, Safety and Education).

Pemanfaatan teknologi nuklir untuk memperbaiki sifat tanaman agar memiliki keunggulan tertentu, seperti tahan hama, tahan kekeringan, cepat panen, serta produksi banyak.

Varietas unggul tersebut, antara lain padi unggul, kedelai, kacang hijau, sorgum, dan gandum tropis.

Baca juga: BATAN dan Pemkab Klaten hasilkan dua varietas unggul padi rojolele

Anhar menuturkan kegiatan di bidang pangan dan pertanian ke depan difokuskan pada pengembangan varietas-varietas baru yang memiliki keunggulan dan mampu beradaptasi dengan cuaca ekstrem akibat perubahan iklim.

Selain itu, Batan akan mengembangkan varietas lokal dengan menggandeng pemerintah daerah.

Dalam rangka penyebaran pemanfaatan varietas unggul hasil pemuliaan dengan induksi mutasi, Batan bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan di dunia pertanian.

Sasarannya, kata dia, menjaga akses dan ketersediaan benih mengingat karakteristik unggulannya termasuk peningkatan produktivitas dibandingkan dengan menggunakan varietas biasa.

Penggunaan varietas Batan diharapkan dapat meningkatkan aspek sosial ekonomi petani dan produsen benih untuk kesejahteraan mereka.

Baca juga: Batan kembangkan varietas padi unggul-tanaman sela untuk swasembada
Baca juga: Varietas padi unggul tahan cuaca ekstrem akan dikembangkan Batan
Baca juga: Petani Sulbar minati beras "nuklir" Batan

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020