Selain untuk meningkatkan kebersihan pasar tradisional, dalam kegiatan ini juga dilakukan pengecekan berbagai fasilitas pendukung protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
Yogyakarta (ANTARA) - Seluruh pasar tradisional di Kota Yogyakarta, sebanyak 30 pasar serentak menggelar kerja bakti “reresik” atau membersihkan pasar sebagai persiapan menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021 untuk meningkatkan rasa aman dan nyaman pengunjung.

“Selain untuk meningkatkan kebersihan pasar tradisional, dalam kegiatan ini juga dilakukan pengecekan berbagai fasilitas pendukung protokol kesehatan pencegahan COVID-19,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono di Yogyakarta, Rabu.

Menurut Yunianto, seluruh fasilitas pendukung protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan, ketersediaan sabun, hingga memastikan kondisi partisi atau penyekat antar pedagang dalam kondisi yang baik dan layak.

“Dalam beberapa hari ini, kami juga menghadapi permasalahan dengan menumpuknya sampah karena tidak bisa membuang ke Piyungan akibat tempat pembuangan sampah terpadu tutup,” katanya.

Baca juga: Anggota DPR desak pembuatan RUU untuk lindungi pasar tradisional

Ia  berharap tempat pembuangan tersebut segera dioperasionalkan kembali.

Yunianto juga memastikan akan menyusun jadwal piket untuk mendukung tambahan personel menghadapi libur Natal dan Tahun Baru 2021.

“Meski jumlah pengunjung ke pasar tradisional khususnya di Beringharjo tidak akan sepadat tahun lalu, namun persiapan pada tahun ini justru dilakukan lebih ketat karena kami ingin memastikan protokol kesehatan bisa dijalankan dengan baik,” katanya.

Petugas akan memastikan seluruh pengunjung dan pedagang di pasar tradisional mematuhi aturan protokol kesehatan terutama untuk penggunaan masker dan jaga jarak serta menghindari kerumunan.

Dalam kegiatan “reresik” tersebut juga didistribusikan bantuan dari Kementeran Perdagangan berupa peralatan pendukung protokol kesehatan untuk empat pasar tradisional di Kota Yogyakarta yaitu Pasar Beringharjo, Pasar Demangan, Pasar Pingit, dan Pasar Kranggan.

Baca juga: Pemkot Malang akan revitalisasi tiga pasar rakyat pada 2021

Peralatan tersebut berupa masker sebanyak 28.656 lembar, faceshield 14.328 buah, alat semprot disinfektan empat buah, partisi plastik atau penyekat sebanyak 4.716 set dan wastafel porbatel delapan set.

“Bantuan ini baru datang kemarin, Selasa (22/12), dan langsung kami distribusikan hari ini,” katanya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Beringharjo Barat Bintoro mengatakan kegiatan kerja bakti “reresik” pasar tradisional tersebut dilakukan sebagai wujud kepedulian pedagang untuk memastikan pasar dalam kondisi yang bersih sehingga pengunjung pun merasa nyaman dan aman.

“Selama pandemi ini, kami pun sudah membentuk relawan untuk mendukung upaya penerapan protokol kesehatan. Kami melakukan penyemprotan disinfektan secara swadaya,” katanya.

Bintoro mengatakan, kegiatan “reresik” pasar sebenarnya sudah rutin dilakukan oleh paguyuban pedagang, namun kegiatan tersebut terhenti saat terjadi pandemi COVID-19.

“Sekarang dimulai lagi. Kami merasa, pasar adalah rumah kedua kami. Bahkan mungkin, waktu kami di pasar lebih lama dibanding di rumah. Jadi, kami ingin lingkungan pasar tetap sehat, aman dan nyaman karena kami mencari uang di sini,” katanya.

Dalam kegiatan tersebut, setiap pedagang bertanggung jawab membersihkan lokasi tempatnya berjualan, selasar, hingga dinding dan langit-langit pasar.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020