Garut (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Garut mencatat jumlah kasus di Kabupaten Garut, Jawa Barat mencapai 1.447 orang yang saat ini masih aktif menjalani isolasi untuk mendapatkan penanganan medis di rumah sakit.

"Sebanyak 1.447 kasus isolasi di rumah sakit atau perawatan, 2.138 kasus sembuh dan 96 kasus meninggal dunia," kata Humas Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Garut Yeni Yunita melalui siaran pers Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut, Sabtu.

Yeni menyampaikan sejak ditetapkan darurat wabah COVID-19 tercatat secara akumulasi hingga Sabtu siang mencapai 3.681 orang, dari data itu sebagian besar sudah sembuh, ada juga yang masih jalani isolasi, dan meninggal dunia.

Baca juga: Palangka Raya perpanjang status tanggap darurat non bencana

Sejak beberapa hari ke belakang, kata dia, kasus positif COVID-19 masih ditemukan cukup banyak setiap harinya seperti dari klaster keluarga maupun perkantoran.

Laporan terbaru pada Sabtu siang, kata dia, ada 66 orang terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil tes usap di RSUD dr Slamet Garut dan laporan dari fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

"Di RSUD ditemukan kasus konfirmasi positif COVID-19 sebanyak 60 kasus, dan enam kasus konfirmasi positif COVID-19 yang merupakan hasil pemeriksaan RT PCR di fasilitas pelayanan kesehatan lain," katanya.

Ia menambahkan selain yang positif COVID-19, sebanyak 1.127 orang menjalani isolasi mandiri karena diketahui kontak erat dengan pasien positif COVID-19.

Selain itu, lanjut dia, ada kasus terindikasi positif COVID-19 sebanyak 152 orang yang harus menjalani isolasi mandiri dan satu orang isolasi di rumah sakit.

Baca juga: Satgas COVID-19 Sumenep catat tambahan kasus COVID-19 harian terbanyak

"Hari ini terdapat penambahan laporan kasus suspek COVID-19 sebanyak tiga orang, yaitu satu orang dari Kecamatan Karangpawitan, satu orang dari Kecamatan Tarogong Kaler, dan satu orang dari Kecamatan Selaawi," katanya.

Ia menyampaikan wabah COVID-19 di Garut masih terus terjadi sehingga harus menjadi kewaspadaan semua pihak dengan menerapkan protokol kesehatan yakni memakai masker, rajin cuci tangan pakai sabun, menjaga jarak dan tidak berkerumun.

"Upaya pencegahan penularan virus bertujuan mengurangi risiko penularan, melalui tetap memakai masker di rumah, terapkan etika batuk dan bersin, cuci tangan, makan bergizi seimbang, istirahat yang cukup serta kelola stres," katanya.*

Baca juga: Kasus baru COVID-19 di Babel bertambah 79 pasien
Baca juga: Gubernur Babel perintahkan tindak pelanggar prokes COVID-19
Baca juga: Lakukan inovasi saat pandemi, PHM catat kinerja positif sepanjang 2020

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020