Banda Aceh (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur menyatakan banjir kembali meluas di wilayah itu menyusul hujan deras yang terjadi dalam sehari terakhir.

“Sebelumnya banjir di beberapa tempat berangsur surut, namun karena hujan deras sejak Kamis (7/1) malam menyebabkan banjir kembali meluas ke beberapa desa lainnya,” kata Kepala BPBD Aceh Timur Ashadi di Idi, Jumat.

Beberapa desa yang dilanda banjir masih dalam pendataan. Ketinggian air di beberapa titik banjir berkisar 20 hingga 40 centimeter dari permukaan tanah.

Beberapa wilayah dilanda banjir di antaranya meliputi Gampong Mata Ie di Kecamatan Ranto Peureulak, Gampong Beusa Sebrang di Kecamatan Peureulak Barat dan Gampong Lhok Dalam di Kecamatan Peureulak.

Baca juga: Kerugian warga Aceh akibat banjir pada 2020 capai Rp153 miliar

Baca juga: Banjir meluas, ribuan warga Aceh Timur terdampak


"Untuk Kecamatan Peureulak Timur meliputi Gampong Seunebok Teungoh dengan korban 53 kepala keluarga atau 210 jiwa," kata Ashadi.

Ashadi mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan TNI/Polri, Basarnas, PMI, dan RAPI. Pihaknya juga mengimbau masyarakat tetap waspada serta melaporkan setiap perkembangan yang terjadi.

"Kami siaga 24 jam. Kami juga minta pihak kecamatan proaktif menyampaikan informasi terkini yang terjadi di wilayahnya, sehingga penanganan bencana bisa lebih cepat lagi," kata Ashadi.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebutkan banjir luapan air sungai itu merendam Aceh Timur sejak Jumat (1/1) lalu. Tercatat 56 gampong dalam 12 kecamatan wilayah itu terendam. Di beberapa titik debit air sudah surut, namun ada juga yang terus naik akibat hujan deras.

Kepala Pelaksana BPBA Sunawardi mengatakan ada tiga warga Aceh Timur yang meninggal dunia dalam bencana awal tahun itu, yakni Syahrini (9) warga Gampong Labuhan Keude, Neiza Tulsifa (9) warga Gampong Bukit Drien dan Adelia Husna berumur 1,6 bulan warga Gampong Seuneubok Pango.

“Pengungsi tersisa 475 jiwa dari 90 kepala keluarga warga Gampong Blang Rambong dan Jambo Rehat di Kecamatan Banda Alam. Mereka mengungsi di masjid, mushalla, balai gampong dan rumah warga yang tidak terdampak banjir,” katanya.*

Baca juga: BMKG prakirakan empat daerah di Aceh masih alami hujan ekstrem

Baca juga: Ratusan rumah di Aceh Timur terendam banjir

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021