Gorontalo (ANTARA) - Sebanyak 1.708 guru tidak tetap (GTT) Pemerintah Provinsi Gorontalo yang tersebar di 132 sekolah mengikuti uji kompetensi dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di daerah itu.

Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Wahyudin Katili di Gorontalo Jumat menjelaskan seleksi GTT tahun ini tidak fokus pada meluluskan atau menggugurkan guru yang ada, tetapi fokus menilai kompetensi dan linieritas (kesesuaian bidang studi dengan mata pelajaran yang dipegang).

Baca juga: 3.544 guru kontrak di Kapuas ikuti uji kompetensi

Uji kompetensi yang sudah dimulai sejak 2 Februari 2021 itu, akan menentukan guru tersebut dipekerjakan kembali dan atau dipindahkan ke sekolah lain sesuai dengan kebutuhan guru di SMA/SMK/SLB.

“Seleksi ini dalam rangka melihat kompetensi. Jangan sampai terjadi kemerosotan kualitas guru-guru kita dalam melaksanakan aktivitas belajar mengajar. Bisa juga ada yang tidak digugurkan tapi karena jam belajar sudah terpenuhi di sekolah A dan kurang di sekolah B maka dilakukan pengisian silang,” jelasnya.

Baca juga: UKG harus tingkatkan kualitas guru

Menurutnya tantangan guru dalam proses belajar mengajar saat ini semakin besar di tengah pandemi COVID-19.

Cara-cara belajar mengajar konvensional sudah harus diganti dengan inovasi dan pendekatan yang baru, untuk memastikan kualitas pendidikan tetap terjaga.

Baca juga: Praktisi pendidikan: UKG hanya jadi pemetaan

“Kita berharap ada hal-hal yang sifatnya tidak biasa dilakukan guru kita. Kalau selama ini terpaku mengajar di depan kelas dengan pendekatan yang konvensional, maka di era ini ada inovasi dan pembelajaran yang bermakna. Kita tidak mengejar tuntasnya kurikulum, kita tuju adalah pembelajaran yang bermakna,” jelasnya.

Ia menambahkan, seleksi berkas GTT sudah dilakukan sejak Rabu pekan lalu.

Guru diuji melalui metode wawancara dan proses belajar mengajar.

“Seleksi ini tidak dibuka untuk guru yang baru masuk atau guru pengganti. Kita masih fokus untuk GTT yang sudah mengajar paling tidak sejak tahun 2020 lalu,” tambahnya.

Pewarta: Debby H. Mano
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021