Surabaya (ANTARA) - Pelayanan vaksinasi COVID-19 melalui metode drive thru atau layanan tanpa turun kendaraan bagi masyarakat lanjut usia (lansia) pertama di Provinsi Jawa Timur digelar di Kampus Universitas Surabaya Jalan Tenggilis Mejoyo, Kota Surabaya, Sabtu.

"Ini kebanggaan luar biasa dengan dibukanya drive thru merupakan pertama di Jatim," kata VP Regional Public Policy & Government Relations Gojek Gautama Adi Kusuma saat pembukaan drive thru di kampus Ubaya.

Drive thru vaksin COVID-19 di Surabaya merupakan kolaborasi antara Halodoc dan Gojek dengan dukungan Pemkot Surabaya, Universitas Surabaya (Ubaya) dan RS Husada Utama.

Baca juga: RSUI adakan sentra vaksinasi Indonesia Bangkit sistem "drive thru"

Menurut Adi, kegiatan ini merupakan bentuk dukungan jangka panjang terhadap upaya pemerintah dalam percepatan vaksinasi COVID-19 di Indonesia.

Adi mengatakan drive thru vaksin COVID-19 yang gelar di Surabaya ini merupakan yang keempat setelah sebelumnya digelar di Jakarta di dua lokasi dan satu lokasi lainnya di Bogor.

Ia berharap setelah ini kegiatan serupa bisa digelar di daerah-daerah lain di Indonesia. "Semoga layanan bisa mencakup semua daerah dan wabah bisa berakhir," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya Hendro Gunawan dalam sambutannya mengatakan Pemkot Surabaya menyambut baik adanya kegiatan tersebut dengan tujuan membantu percepatan vaksin di Surabaya.

"Semua peduli terhadap pendemi. Kalau semua stakeholder ikut berperan seperti ini, insya Allah pandemi cepat selesai dan kehidupan bisa normal kembali," katanya.

Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk dari kerja sama yang baik antara pemerintah dengan swasta.

Baca juga: Presiden: Vaksinasi dengan cara "drive thru" bisa dicontoh daerah lain

Baca juga: Vaksinasi "drive-thru" gratis untuk lansia dan pekerja wisata


"Vaksinasi dilaksanakan pada 13 Januari 2021, tahap pertama adalah tenaga medis, disusul pelayan publik. Sampai saat ini sudah ada sekitar 10 juta lebih yang sudah divaksin," katanya.

Max Rein mengatakan meski vaksinasi berbasis di Puskesmas, vaksinasi di lain tempat juga diperlukan seperti di kampus, mal, masjid dan lainnya. "Ini tepat sekali mendekati masyarakat," ujarnya.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021