Peningkatan gas bumi di sektor rumah tangga diharapkan dapat mewujudkan upaya pemerataan energi yang efisien di berbagai wilayah dan mendukung pemerintah dalam rangka pengurangan energi impor
Jakarta (ANTARA) - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk sebagai subholding gas PT Pertamina (Persero) menyiapkan infrastruktur gas bumi terintegrasi di wilayah barat dan timur Indonesia, yang dapat melayani penyaluran gas bumi baik dalam bentuk gas pipa, compressed natural gas (CNG), dan liquified natural gas (LNG).

Dalam menjalankan rencana pengembangan infrastruktur gas bumi terintegrasi tersebut PGN menggulirkan Program Gasifikasi Nasional "Sapta PGN" yang akan melayani tujuh sektor pemakai gas bumi serta visi menuju global dengan pengelolaan LNG terintegrasi ke wilayah-wilayah pasar di kawasan Asia maupun internasional.

Salah satu proyek utama dari program Sapta PGN yaitu PGN Sayang Ibu guna pemenuhan gas bumi untuk kebutuhan rumah tangga, kata Direktur Utama PGN Suko Hartono di Jakarta, Senin.

Baca juga: PGN akan bangun infrastruktur gas bumi di Jawa Tengah

Menurut Suko, pihaknya pada tahun ini menjalankan penugasan dari pemerintah untuk membangun 127.776 sambungan rumah tangga (SR) jaringan gas (jargas) dengan dana APBN 2021.

Selain itu, inisiasi perusahaan akan dilaksanakan dengan membangun jargas mandiri COCO sebanyak 50.000 SR pada 2021.

Peningkatan gas bumi di sektor rumah tangga diharapkan dapat mewujudkan upaya pemerataan energi yang efisien di berbagai wilayah dan mendukung pemerintah dalam rangka pengurangan energi impor.

PGN juga berperan aktif mendukung program RDMP kilang sesuai dalam jangka waktu menengah yaitu pembangunan fasilitas small land-based LNG regasification terminal di Cilacap, Jawa Tengah, dan pembangunan pipa gas Senipah ke Kilang RU V Balikpapan, Kalimantan Timur.

Proyek terminal regasifikasi LNG diestimasikan dapat menghasilkan volume ramp up sampai dengan 111 MMSCFD. Sedangkan Pipa Senipah-Balikpapan diestimasikan dalam mendukung penyaluran gas untuk efisiensi kilang dengan volume ramp up sampai 194 MMSCFD. Keduanya ditargetkan beroperasi pada 2023.

Suko mengungkapkan bahwa proyek ini ditujukan dapat menyediakan pasokan dan infrastruktur LNG yang terintegrasi untuk pemenuhan kebutuhan gas di RU IV Cilacap maupun RU Balikpapan secara tepat mutu, tepat waktu, dan tepat biaya.

"Pembangunan infrastruktur gas ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan Kilang Balikpapan melalui pipa gas Senipah-Balikpapan. Sedangkan, gasifikasi Kilang Cilacap dilakukan dengan memanfaatkan portofolio PGN dalam mengelola LNG sebagai persiapan PGN going global dan entry point pengembangan pasar LNG ritel di Jawa Tengah bagian selatan," jelas Suko.

Suko juga menegaskan PGN berkomitmen terus mengawal pelaksanaan proyek kilang ini agar dapat bermanfaat maksimal bagi pertumbuhan industri dalam negeri, optimalisasi sumber energi domestik, dan penguatan investasi migas nasional.

"PGN subholding gas mendukung program RDMP kilang sebagai proyek strategis nasional dan mengembangkan infrastruktur untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi dan membantu upaya pengurangan energi impor," ujarnya.

PGN mengupayakan yang terbaik dengan melaksanakan integrasi infrastruktur gas untuk ketahanan pasokan, efisiensi dan tingkat layanan yang semakin baik ke seluruh wilayah Indonesia.

Dukungan dari seluruh stakeholder diharapkan dapat membantu PGN dalam upaya memperluas pengembangan infrastruktur dan layanan gas bumi sebagai bagian dari solusi untuk memulihkan pertumbuhan ekonomi nasional pascapandemi, kata Suko.

Baca juga: Sederet strategi PGN suplai gas bumi untuk proyek strategis
Baca juga: PGN proyeksikan volume penjualan gas 2021 naik 12 persen

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021