Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Lenny Nurhayanti Rosalin mengatakan, penting bagi perempuan untuk memahami soal keamanan siber.

"Tujuan Indonesia Women in Cybersecurity (IWCS) adalah mendorong perempuan dan anak perempuan untuk bisa berperan dalam membangun keamanan siber di Indonesia. IWCS memberikan awareness, education, dan empowerment kepada perempuan-perempuan di Indonesia di bidang keamanan siber," kata Lenny dalam Indonesia Women in Cybersecurity (IWCS) dikutip pada Senin.

Selain itu, ia mengatakan bahwa pihaknya akan bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak; mulai dari pemerintahan, industri, komunitas, dan akademisi melalui program yang menginspirasi dan memiliki dampak yang positif.

Baca juga: Google akan batasi aplikasi melihat informasi pengguna

Baca juga: Serangan siber meningkat, Siberkreasi ajak UMKM perhatikan keamanan


Program-program yang akan dilaksanakan di antaranya memberi wawasan mengenai keamanan siber pada berbagai macam sasaran, mendorong perempuan untuk memilih keamanan siber sebagai bidang kariernya, serta membantu lebih banyak perempuan untuk menjadi pemimpin di industri keamanan siber.

Sementara itu, Ketua Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letnan Jenderal TNI (Purn) Hinsa Siburian menyebutkan bahwa dunia siber tidak saja rentan kejahatan terhadap perempuan, tetapi juga bagi negara Republik Indonesia yang terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk kejahatan pencurian data yang merupakan jenis kekayaan baru bangsa serta dinilai lebih berharga dari minyak.

Hinsa mengatakan, bangsa Indonesia harus siap siaga menghadapi ancaman kejahatan siber termasuk kejahatan penyalahgunaan data.

"Dalam bidang pertahanan keamanan, kita juga harus tanggap dan siap menghadapi perang siber. Hal ini sesuai dengan perintah Presiden RI Joko Widodo yang menjadi pedoman bagi Badan Siber dan Sandi Negara dalam melaksanakan tugasnya," ujar dia.

Di sisi lain, Director Government Affairs Huawei Indonesia Yenty Joman menambahkan, Huawei sebagai perusahaan teknologi juga harus bekerja sama dengan pemerintah guna mendorong awareness ini di kalangan perempuan.

"Penting bagi kami untuk terus bekerja sama dengan para pemangku kepentingan seperti pemerintah, BSSN, industri, dunia pendidikan, serta komunitas dalam meningkatkan literasi keamanan siber di kalangan perempuan," kata Yenty.

"Kami ingin perempuan Indonesia makin berdaya berkat optimalisasi pemanfaatan inovasi digital berbasis Cloud secara cerdas dan aman," pungkasnya.

Baca juga: UMKM masih jadi target serangan ransomware

Baca juga: E-Government harus didukung keamanan siber kuat

Baca juga: Facebook jelaskan soal data bocor

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021