Purwokerto (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah melakukan vaksinasi COVID-19 kepada 26.000 mahasiswa secara serentak di sembilan lokasi, salah satunya di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas.

"Vaksinasi Merdeka ini di Jawa Tengah ada di sembilan titik untuk adik-adik kita mahasiswa, jumlahnya 26.000 orang yang  divaksin secara bersamaan," kata Kepala Polda Jawa Tengah Irjen Polisi Ahmad Luthfi didampingi Rektor UMP Dr Jebul Suroso usai meninjau pelaksanaan kegiatan "Vaksinasi Merdeka Candi" di Auditorium Ukhuwah Islamiyah UMP di Banyumas, Jumat.

Ia mengatakan saat ini di wilayah Jawa Tengah terdapat 17 kabupaten/kota yang menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2 dan 18 kabupaten/kota yang menerapkan PPKM level 3.

Baca juga: Airlangga Hartarto: Pemerintah terus upayakan percepatan vaksinasi

Dengan demikian, kata dia, kegiatan pembelajaran atau perkuliahan tatap muka bagi pelajar maupun mahasiswa sudah dipersiapkan, namun harus sesuai dengan ketentuan yang diatur oleh Dinas Pendidikan.

"Oleh karena itu, saya ucapkan terima kasih kepada bapak rektor, instansi, dan beberapa kepala dinas kabupaten yang bersama-sama melaksanakan kegiatan vaksinasi kepada adik-adik mahasiswa," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolda berpesan apapun level yang turun di Jawa Tengah, protokol kesehatan tetap menjadi yang utama, mulai dari memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan-kerumunan yang tidak perlu.

Menurut dia, disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan secara ketat akan menjadi penyelesaian dari COVID-19 di wilayah Jawa Tengah.

"Perlu saya sampaikan kepada rekan-rekan wartawan, kiranya bisa memberitakan hal yang konstruktif terkait dengan prokes, karena hebatnya vaksin yang kita punyai, protokol kesehatan tetap menjadi yang utama," kata Kapolda.

Sementara itu, Rektor UMP Dr Jebul Suroso menyampaikan terima kasih kepada Polda Jawa Tengah yang telah memfasilitasi pelaksanaan vaksinasi bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto agar bisa melaksanakan perkuliahan tatap muka.

Menurut dia, jumlah mahasiswa yang mengikuti kegiatan "Vaksinasi Merdeka Candi" mencapai 1.000 orang dengan pengaturan waktu tertentu guna menghindari terjadinya penumpukan atau kerumunan.

Terkait jumlah mahasiswa UMP yang telah divaksin, dia mengatakan masih melakukan pendataan, karena kebanyakan melakukan vaksinasi di daerah masing-masing mengingat perkuliahan tatap muka belum dilakukan secara rutin. "Oleh karena itu, mereka leluasa melakukan vaksinasi di tempat asal mereka," ujarnya.

Ia mengatakan pihaknya telah mengeluarkan prasyaratan bagi mahasiswa yang hendak mengikuti perkuliahan tatap muka, yakni harus sudah divaksin dan dalam kondisi sehat.

Baca juga: Ganjar: Jateng butuh 2,5 juta vaksin per pekan untuk capai target

Baca juga: Ganjar luncurkan bus vaksin upaya percepatan vaksinasi


Lebih lanjut, rektor mengatakan sebagai wujud kepedulian pada masa pandemi, pihaknya telah menyampaikan kepada Kapolda Jawa Tengah bahwa UMP ada beasiswa senilai Rp1 miliar untuk keluarga besar Polda Jawa Tengah dengan skema yang ditentukan melalui Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru.

"Beasiswa ini untuk keluarga anggota Polri, mulai dari Polda Jateng, Polres, hingga Polsek atas rekomendasi Kepolisian, nanti bisa kuliah di sini dengan skema beasiswa dari kami," katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sadiyanto mengatakan pihaknya menyambut baik dukungan Polda Jawa Tengah yang menggelar "Vaksinasi Merdeka Candi" di UMP sebagai bagian dari upaya percepatan vaksinasi.

Menurut dia, hal itu disebabkan capaian vaksinasi di Kabupaten Banyumas hingga saat ini baru 37,9 persen dari target 1.398.427 sasaran. "Khusus untuk remaja (termasuk pelajar dan mahasiswa) sudah 17 persen atau 27.791 orang," katanya.

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021