Nunukan (ANTARA) - Balai Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) UPT Kabupaten Nunukan, Kaltara penyambutan rencana pemulangan 1.447 warga negara Indonesia (WNI) dan tenaga kerja Indonesia (TKI) dari Sabah, Malaysia memprioritaskan masalah kesehatan dengan mengantisipasi masuknya varian baru COVID-19.

Segala bentuk persiapan sedang dalam tahap pematangan, mulai dari penyambutan di Pelabuhan Tunon Taka hingga penampungan Rusunawa di Jalan Ujang Dewa Kelurahan Nunukan Selatan, kata Kepala BP2MI Nunukan AKBP FJ Ginting di Nunukan, Kamis.

Baca juga: 161 PMI dipulangkan Malaysia ke Nunukan

Hal inilah yang menjadi perhatian kunjungan salah satu deputi di Kementerian Koordinator PMK ke Kabupaten Nunukan belum lama ini berkaitan dengan COVID-19 pada saat pemulangan WNI/TKI dari Sabah tersebut.

Ginting mengatakan pemerintah pusat tentunya tidak menginginkan masuknya varian baru ke Indonesia yang dibawa oleh WNI/TKI dari Malaysia, sehingga persiapan harus dimatangkan.

Walaupun ribuan WNI/TKI yang akan dipulangkan Pemerintah Malaysia ini telah melalui tes PCR dan sebagian mungkin telah divaksin, kewaspadaan tetap dilakukan di Kabupaten Nunukan dengan memperketat SOP penyambutan hingga penampungannya.

Baca juga: BP2MI Nunukan tanggapi rencana pemulangan ribuan PMI dari Malaysia

Baca juga: BP2MI Nunukan akui masih banyak WNI menyebarang ilegal ke Malaysia


Kepala BP2MI Nunukan ini mengatakan pada saat tiba di Pelabuhan Tunon Taka langsung dilakukan pemeriksaan berupa tes PCR atau antigen kepada seluruh WNI/TKI bersangkutan. Selanjutnya, diantar ke penampungan di Rusunawa Nunukan untuk dikarantina sekaligus menunggu hasil tes PCR.

"Walaupun WNI/TKI yang jumlahnya ribuan orang yang dipulangkan dari Malaysia secara bertahap itu hingga Desember 2021, kita tetap harus waspada COVID-19 terutama mengantisipasi masuknya varian baru," ujar Ginting.

Pewarta: Rusman
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021