Nganjuk (ANTARA News) - Sebanyak 20 kepala keluarga (KK), warga Dusun Magersaren, Desa Bajulan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, terpaksa dievakuasi di rumah penduduk yang lebih aman pascabanjir dan longsor yang menimpa kawasan wisata Roro Kuning di Desa Bajulan, Kecamatan Loceret, Nganjuk.

"Saat ini, kami sedang melakukan evakuasi warga yang tinggal di sekitar sungai. Ada 20 KK warga Dusun Magersaren, kami evakuasi ke tempat lebih aman," kata Kepala Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Nganjuk Gunawan Widadgo di Nganjuk, Rabu.

Ia mengatakan, kondisi lokasi wisata itu memang cukup mengkhawatirkan. Debit air hingga kini terus tinggi. Selain disebabkan kucuran air hujan di sekitar lokasi tersebut, tumpahan air dari Gunung Wilis (2552 mdpl) juga semakin mempertinggi debit air yang lewat di sungai tersebut.

Bahkan, saat ini sungai tersebut tidak mampu menampung debit air yang turun dari gunung, sehingga kondisi itu menyebabkan air meluber ke jalanan. Selain membawa material lumpur, air bah itu juga membawa berbagai macam kayu hasil tebangan dari Perhutani.

Hingga kini, pihaknya terus berkoordinasi dengan petugasnya yang berada di lokasi. Para petugas lain masih belum berani naik ke lokasi wisata yang dekat dengan tempat Patung Panglima Sudirman dibangun itu, karena jalan masih tertutup dengan air.

"Kami terus berkoordinasi dengan petugas di atas. Karena debit air yang semakin tinggi, kami juga ikut siaga," ujarnya.

Musibah air bah yang disertai dengan tanah longsor kembali terjadi di lokasi wisata Roro Kuning, Desa Bajulan, Kecamatan Loceret, Nganjuk. Lokasi wisata yang dijadikan sebagai puncak tujuan kegiatan napak tilas perjuangan Panglima Sudirman ini rusak, karena terjangan air yang membawa material lumpur dan kayu.

Dalam musibah yang terjadi sebelumnya atau Selasa (1/2), seorang pengunjung meninggal di lokasi kejadian setelah diterjang air bah. Selain itu, air bah itu juga menerjang sebuah warung, dua unit sepeda motor milik pemilik warung dan korban sempat hilang, hingga ditemukan sudah dalam keadaan rusak.

Sementara itu, banjir dan longsor yang terjadi saat ini atau Rabu (2/2) juga tidak kalah besar. Longsor telah merusak dapur rumah Joko Purnomo di Dusun Turi, Desa Bajulan. Bahkan, anak dan istrinya ikut terluka, hingga mendapatkan perawatan yang cukup intensif di Puskesmas setempat.

Selain itu, sebuah tiang listrik juga roboh, disebabkan terjangan air, sehingga memutus aliran listrik ke daerah itu. Hingga kini, petugas dari PLN masih berusaha memperbaiki aliran listrik, namun belum optimal karena masih hujan.(*)

(T.KR-SAS/E011)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011