Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendorong penemuan kasus COVID-19 secara aktif (Active Case Finding/ACF) oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang dilaksanakan tidak hanya di sekolah melainkan juga hingga permukiman.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti di Jakarta, Kamis menyebutkan, hal tersebut juga yang mengakibatkan dalam sepekan terakhir, jumlah temuan kasus positif COVID-19 di Jakarta sedikit mengalami peningkatan.

"Kami mendorong dilakukannya ACF ini untuk menekan laju penularan, memperketat kondisi agar tidak ada kebocoran," katanya.

Pihaknya secara aktif melakukan skrining PCR di lokasi berisiko tinggi, yaitu RT zona merah/orange/kuning, pada populasi tertutup (closed population) di daerah transmisi kasus tinggi zona RT tersebut, seperti di sekolah, panti asuhan, perkantoran, asrama, mal dan lainnya.

Widyastuti menjelaskan pihaknya juga meningkatkan rasio pelacakan (ratio tracing). Per 12 Oktober 2021, "ratio tracing" di Jakarta sebesar 13,62, yang berarti satu kasus positif dilakukan PCR kepada rata-rata 13-14 orang yang berkontak erat.

Baca juga: Kontingen PON DKI Jakarta dikarantina setiba dari Papua

Dengan jumlah tes yang banyak dilakukan di Jakarta, tentu berdampak pada tren persentase kasus positif (positivity rate) yang turut mengalami peningkatan. Namun, angkanya masih jauh di bawah 5 persen.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, "positivity rate" sepekan terakhir di Jakarta sebesar 0,8 persen.

"Meskipun ada sedikit peningkatan kasus di Jakarta, tapi perlu saya garisbawahi di sini bahwa angka kematian tetap rendah," katanya.

Pada 13 Oktober, 0 kematian lalu 12 Oktober, satu kematian. "Vaksinasi dan deteksi dini cukup berperan dalam menekan angka kematian," ujarnya.

Widyastuti menambahkan, cakupan vaksinasi COVID-19 KTP DKI Jakarta per 13 Oktober 2021 untuk dosis 1 sebanyak 6.985.464 (78 persen) dan dosis 2 sebanyak 5.400.282 (60 persen) dari total penduduk DKI Jakarta.

Baca juga: Warga jalani isolasi mandiri di Jakarta mencapai 1.767 orang

Terkait deteksi dini, kasus positif dapat segera ditemukan dan mendapatkan perawatan dengan baik, sehingga tidak menimbulkan keparahan dan kematian.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta per 13 Oktober 2021, dari 140 RS yang merawat COVID-19 di Jakarta, persentase keterisian tempat tidur isolasi sebesar tujuh persen atau 369 pasien isolasi dari total ketersediaan tempat tidur isolasi sebanyak 5.471.

Sedangkan persentase keterisian tempat tidur ICU sebesar 19 persen atau 173 pasien ICU dari total ketersediaan tempat tidur ICU sebanyak 935.

Untuk seluruh masyarakat yang beraktivitas di Jakarta, diimbau agar tetap waspada, terapkan protokol kesehatan dengan benar dan tentunya lakukan vaksinasi.

"Mari segera vaksinasi lengkap dua kali bagi semua warga usia 12 tahun ke atas. DKI Jakarta siap membantu memvaksin dosis satu dan dosis dua untuk KTP seluruh Indonesia tanpa perlu membawa surat keterangan domisili," katanya.

Vaksinasi terbukti efektif mencegah perawatan rumah sakit dan meninggal akibat COVID-19. "Semoga DKI Jakarta bisa mengendalikan pandemi ini dan kasus positif nantinya dapat terus turun," katanya.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021