Beberapa gim buatan startup Kota Malang, juga telah dilepas di Amerika Serikat
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Produk-produk gim atau permainan menjadi salah satu sektor potensial yang dikembangkan oleh para pelaku ekonomi kreatif digital atau startup yang ada di wilayah Kota Malang, Jawa Timur.

Ketua Start Up Singo Edan Malang (Stasion) M Ziaelfikar Albaba di Kota Malang, Jawa Timur, Senin, mengatakan bahwa, produk gim yang dikembangkan dan dibuat oleh sejumlah startup di Kota Malang, bahkan telah dilirik oleh publisher dari Amerika Serikat.

"Untuk gim itu di Kota Malang lebih seksi, karena sudah dilirik oleh luar negeri. Beberapa gim buatan startup Kota Malang, juga telah dilepas di Amerika Serikat," kata Fikar, sapaan akrabnya,

Fikar menjelaskan di wilayah Kota Malang, jumlah startup yang mengembangkan dan membuat produk gim masih belum cukup banyak, sehingga startup gim menjadi salah satu sektor yang masih memiliki potensi menjanjikan.

Menurutnya, hingga saat ini, jumlah startup yang berkecimpung dalam pembuatan produk game masih berada di bawah angka 20 pengembang. Jumlah startup gim di Indonesia tidak sebanyak startup aplikasi.

"Kalau gim ini, mungkin di lokal Kota Malang pelakunya tidak terlalu banyak seperti di Jakarta atau Bandung. Jadi kelihatannya kecil, tapi potensinya besar," ujarnya.

Selain itu, pengembangan gim di dunia, juga masih didominasi oleh pengembang dari luar negeri. Meskipun demikian, lanjutnya, Indonesia memiliki potensi yang cukup menjanjikan dan mampu bersaing dengan pengembang gim dari luar negeri.

"Walaupun (pengembangan) gim masih dikuasai asing. Kami juga berupaya untuk memperkuat gim lokal agar bisa dikenal di luar negeri. Ada sejumlah gim yang sudah dipublikasikan oleh perusahaan dari Amerika Serikat," ujarnya.

Secara garis besar, perkembangan pelaku ekonomi kreatif digital atau yang biasa dikenal sebagai startup khususnya yang ada di wilayah Kota Malang. Saat ini, sudah mengalami peningkatan dari sisi kualitas dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir.

Namun, pertumbuhan startup secara kuantitas atau jumlah, memang tidak mengalami peningkatan signifikan. Hal itu salah satunya juga dipengaruhi adanya pandemi COVID-19.

"Perkembangan startup di Kota Malang, secara kualitas cenderung meningkat. Namun, secara kuantitas masih tidak banyak, karena pada masa pandemi ini, startup baru berpikir dua kali," kata Fikar.

Di Kota Malang, jumlah startup pada 2020 tercatat sebanyak 120 perusahaan jasa dan produk yang berkembang. Angka tersebut sedikit mengalami kenaikan pada 2021 menjadi sebanyak 168 startup. Potensi startup di Kota Malang masih menjanjikan.

Peningkatan kualitas startup yang ada di Kota Malang tersebut, lanjutnya, bisa terlihat dari jumlah tim atau personel sebuah startup yang lebih banyak dibanding waktu sebelumnya.

Kemudian, juga berkaitan dengan kepemilikan aset. Banyak startup yang pada awalnya masih harus menyewa tempat untuk bekerja, saat ini sudah memiliki tempat sendiri. Selain itu, juga berkaitan dengan meningkatnya jumlah project yang dikerjakan oleh startup tersebut.

"Indikator lain yang menggambarkan peningkatan kualitas adalah, banyaknya lowongan kerja sebagai developer, administrator, maupun managerial," katanya.

Bahkan, kebutuhan tenaga kerja pada startup yang ada di wilayah Kota Malang tersebut, tidak jarang diisi dari wilayah lain. Hal tersebut dikarenakan kebutuhan masing-masing startup berbeda.

"Indikator lainnya, banyak lowongan kerja. Bahkan sampai kebutuhan tenaga kerja itu diisi dari luar kota," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi karya-karya anak muda Kota Malang, terutama pengembangan startup. Menurutnya, untuk peluang pengembangan produk gim masih sangat terbuka di Kota Malang.

Salah satu keunggulan yang dimiliki wilayah Kota Malang adalah banyaknya perguruan tinggi yang mampu mencetak sumber daya manusia (SDM) yang dibutuhkan.

“Keberadaan SDM yang memiliki kualitas, merupakan salah satu kunci untuk bisa mengembangkan suatu produk gim atau aplikasi. Selain itu, biaya untuk mengembangkan sebuah gim di Indonesia, juga masih lebih rendah dibanding dengan Amerika Serikat," ujarnya.

Peluang dan potensi sangat besar, kata dia, hal itu dikarenakan di Kota Malang memiliki banyak kampus atau perguruan tinggi. Pada bidang gim dan aplikasi, SDM adalah yang utama. Penduduk usia produktif di Malang tinggi, sehingga Kota Malang memiliki potensi yang tinggi.

Baca juga: Ajang tahunan Malang Flower Carnival 2021 digelar secara hybrid
Baca juga: Menparekraf Sandiaga pacu pengembangan gim dan aplikasi di Kota Malang
Baca juga: Pemkot Malang luncurkan gerakan belanja ke pasar rakyat "Sobo Pasar"


Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021