Musuhnya sekarang adalah kemiskinan dan kebodohan. Kalian tidak boleh bodoh, tidak boleh miskin, itu yang kita perangi.
Jakarta (ANTARA) -
Menteri Sosial Tri Rismaharini menggelorakan semangat ratusan pelajar untuk memerangi kebodohan dan kemiskinan yang menjadi masalah Bangsa Indonesia saat ini.

“Musuhnya sekarang adalah kemiskinan dan kebodohan. Kalian tidak boleh bodoh, tidak boleh miskin, itu yang kita perangi,” ujar Risma pada kegiatan “Penguatan Nilai Kepahlawanan Melalui Pelajar” di Gedung Konvensi Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata, Jakarta, Senin.

Mantan Wali Kota Surabaya mengatakan kepada para pelajar tersebut bahwa dirinya juga memiliki cita-cita tinggi untuk Bangsa Indonesia.

Baca juga: Risma ajak ratusan pelajar tidak lakukan perundungan

Semangat pantang menyerah itu dia tunjukkan dengan kerja tanpa kenal lelah menempuh perjalanan darat selama 6 jam dari kunjungan kerja di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Minggu (21/11), kemudian ke Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, untuk meninjau dampak longsor.

Lalu baru sampai Jakarta pukul 04.00 WIB dini hari untuk bersiap kembali mengunjungi Kantor Kementerian Sosial, dan selanjutnya mendatangi TMPNU Kalibata untuk berdialog bersama pelajar dalam acara tersebut.

Risma memberi keyakinan kepada pada pelajar tersebut bahwa siapa saja berhak untuk sukses dan memiliki kesempatan yang sama untuk meraih cita-cita.

Baca juga: Airlangga: Pemerintah targetkan 2024 kemiskinan ekstrem nol persen

Risma juga menceritakan betapa sulit perjuangannya dalam pendidikan saat harus mengerjakan tugas kuliah di Belanda, di saat laptopnya terserang virus.

Dia harus merayu penjaga kampus untuk memperbolehkannya meminjam komputer agar dapat mengerjakan tugas, tanpa boleh menyetel pemanas di musim dingin.

Akhirnya, dengan segala upaya tersebut, Risma dapat menjadi lulusan terbaik di kampusnya.

“Keberhasilan dan kesuksesan tergantung pada kalian sendiri, bukan orang lain,” ujar Risma.

Dia juga mengingatkan pelajar tersebut bahwa di era keterbukaan dunia, mereka menghadapi persaingan global sehingga tidak boleh kalah bersaing.

Baca juga: Kemensos gunakan enam metode dalam pemutakhiran data kemiskinan

Kegiatan “Penguatan Nilai Kepahlawanan Melalui Pelajar” diikuti 200 pelajar dari tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas di Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan Bandung.

Rangkaian acara Hari Pahlawan ditutup dengan penyerahan hadiah lomba karya ilmiah dan dialog bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Serangkaian acara tersebut sebelumnya berupa kunjungan ke makam pahlawan Mohammad Hatta, TMPNU Kalibata, serta Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Museum Sasmita Loka Ahmad Yani, Museum AH Nasution dan Monumen Pancasila Sakti, dilanjutkan menonton film dokumenter pertemuan 10 Nopember 1945.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021